Tampilkan postingan dengan label B.Z. KADARYONO 1972-1995. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label B.Z. KADARYONO 1972-1995. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Februari 2011

MANTILI SI PEMBUNUH / 1972

MANTILI SI PEMBUNUH

Disutradarai Bersama BZ Kadaryono dan Askur Zain.


Mantili (Jefry Sani) berusaha melepaskan rakyat desanya dari pemerasan tua tanah Sarbini (Hdisjam Tahax). Karena usaha ini maka Sarbini berusaha menyingkirkan Mantili dengan berbagai cara licik. Antara lain Mantili dituduh membunuh anak buah Sarbini dalam sebuah pesta yang berakhir dengan keributan. 
 
Mantili lalu dibuang ke luar desa dan pemerasan berlangsung lancar. Beberapa tahun kemudian, Mantili pulang. Meski ia tak berniat balas dendam, tapi karena Sarbini mengerahkan pembunuh-pembunuh bayaran, maka pertarungan tak terelakkan. Mantili disiksa. Muncul teman seperguruannya yang bersama rakyat lalu membasmi komplotan Sarbini dkk.
 P.T. MUJI KAMULYAN SAKTI FILM

DIAN ANGGRIANIE D
JEFFRY SANI
HADISJAM TAHAX
FARA NOOR
SYAMSUDIN SYAFEI
SUKARNO M. NOOR
DOLF DAMORA
ATY CANCER

Senin, 24 Januari 2011

B.Z. KADARYONO 1972-1995

B.Z. KADARYONO


B.Z. Kadaryono, lahir Di Magelang Rabu, 31 Desember 1941, Pendidikan: SGA, ATNI, dan kursus Wartawan. Jadi pemain drama ia kerja juga jadi wartawan dan penulis. Dia pernah jadi Asisten Sutradara film Impian Bukit Harapan/1964 & Matinja Seorang Bidadari 1971 (Wahyu Sihombing) - Gadis Kerudung Putih 1967 (Djamal Harputra).

Ia adalah pemeran dan sutradara Indonesia yang terkenal lewat filmnya Guna-Guna Istri Muda yang bertema Mistik dengan dibintangi Farida Pasha, Roy Marten, Rae Sita, dan Rina Hasyim. Film Guna Guna Istri Muda cukup meledak di kawasan pelosok Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan film Pembalasan Guna-Guna Istri Muda.

Bazar (Bz) Kadaryono meninggal dunia di Jakarta dalam usia 60 tahun. Pemain penulis skenario/sutradara itu pada tahun-tahun terakhir juga terjun ke dunia sinetron. Antara lain menyutradarai Jejak Sinden (1994) dan Pelangi Rumah Susun (1997). Tien Kadaryono, sang isteri juga main film/sinetron.

Dikenal sebagai sutradara yang melahirkan film-film mistik. Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 31 Desember 1941. Setelah tamat dari SGA, iakuliah di ATNI dan sempat mengikuti kursus wartawan. Sebelum terjun ke dunia layar perak, ia pernah menjadi wartawan dan penulis, disamping sebagai pemain drama. Selain itu ia juga pernah bekerja di Dewan Kesenian Jakarta (1968-1971).

Terjun ke dunia layar perak, sejak tahun 1962 sebagai pemain figuran, bermain dalam film Daerah Tak Bertuan (1962), dan Expedisi Terachir (1964). Baru dalam film Impian Bukit Harapan (1964) ia merangkap menjadi pembantu sutradara, begitu juga dalam film Gadis Kerudung Putih (1967) dan film Matinja Seorang Bidadari (1971). Mulai menjadi sutradara dalam film Susana (1974). Kiprahnya sebagai sutradara semakin di kenal, setelah ia menyutradarai film Guna-Guna Istri Muda (1977) yang bertema mistik, yang dibintangi oleh Farida Pasha, Roy Marten, Rae Sita, dan Rina Hasyim. Film Guna-Guna Istri Muda ini cukup meledak di kawasan pelosok Indonesia pada waktu itu.

Selain menjadi sutradara, ia juga menulis skenario, antara lain untuk film Pak Sakerah (1982), Lutung Kasarung (1983), Montir-Montir Cantik (1984), Dari Pintu ke Pintu (1991) dan Pawang (1995). Karya-karya filmnya yang lain, diantaranya Rahasia Gadis (1975), Ingin Cepat Kaya (1976), Kutukan Nyi Roro Kidul (1979), Penumpasan Sisa PKI di Blitar Selatan/Operasi Trisula (1986), Lenyapnya Ilmu Misteri (1988), Perjanjian Terlarang (1991) dan lain-lain. Ketika sinetron marak, ia tercatat menjadi sutradara dalam beberapa judul sinetron di antaranya dalam Jejak Sinden (1994) dan Pelangi Rumah Susun (1997).

Menikah dengan Tien Kadaryono yang juga aktris film dan sinetron. Aktor yang menetap di jalan Johar Baru I Gg. Mardani Barat XII/32 Jakarta Pusat ini, wafat di Jakarta, 4 Maret 2002, dalam usia 60 tahun. 

NAFSU BESAR TENAGA KURANG 1977 B.Z. KADARYONO
Director
MUSTIKA SAKTI 1989 BACHROEM HALILINTAR
Actor
LENYAPNYA ILMU MISTRI 1988 B.Z. KADARYONO
Actor.Director
DARI PINTU KE PINTU 1991 B.Z. KADARYONO
Director
TUMBAL IBLIS 1981 B.Z. KADARYONO
Director
PERAWAN METROPOLITAN 1991 ISHAQ ISKANDAR
Actor
INGIN CEPAT KAYA 1976 B.Z. KADARYONO
Director
PAWANG 1995 B.Z. KADARYONO
Director
SILUMAN DAN TASBIH SAKTI 1983 WISJNU MOURADHY
Actor
PUTUSNYA JARING LABA-LABA MERAH 1989 B.Z. KADARYONO
Director
KUBURAN ANGKER 1987 B.Z. KADARYONO
Director
PEMBALASAN GUNA-GUNA ISTRI MUDA 1978 B.Z. KADARYONO
Director
WEWE GOMBEL 1988 B.Z. KADARYONO
Director
PENUMPASAN SISA-SISA P.K.I. BLITAR SELATAN 1986 B.Z. KADARYONO
Director
LUTUNG KASARUNG 1983 B.Z. KADARYONO
Actor.Director
BISIKAN SETAN 1985 B.Z. KADARYONO
Director
KUTUKAN NYAI RORO KIDUL 1979 B.Z. KADARYONO
Director
GUNA-GUNA ISTRI MUDA 1977 B.Z. KADARYONO
Director
SENGATAN KELABANG WULUNG 1989 B.Z. KADARYONO
Director
SENGATAN LABA-LABA MERAH 1989 B.Z. KADARYONO
Director
SATRIA KAPAK TUTUR SEPUH 1990 BACHROEM HALILINTAR
Actor
PAK SAKERAH 1982 B.Z. KADARYONO
Director
RAHASIA GADIS 1975 B.Z. KADARYONO
Director
GADIS DI ATAS RODA 1984 B.Z. KADARYONO
Director
PERJANJIAN TERLARANG 1990 B.Z. KADARYONO
Director
TANGKUBAN PERAHU 1982 LILIK SUDJIO
Actor
SUSANA 1974 B.Z. KADARYONO
Director
JAYAPRANA 1983 B.Z. KADARYONO
Actor.Director
TIGA SETAN DARAH DAN CAMBUK API ANGIN 1988 LILIK SUDJIO
Actor
MONTIR-MONTIR CANTIK 1984 B.Z. KADARYONO
Director
MANTILI SI PEMBUNUH 1972 ASKUR ZAIN
Director
TOMBAK PEMBELAH BUMI 1984 BACHROEM HALILINTAR
Actor
NINI TOWOK 1982 B.Z. KADARYONO
Actor.Director
DENDAM DI JUMAT KLIWON 1987 LILIK SUDJIO
Actor.

LENYAPNYA ILMU MISTRI / 1988

LENYAPNYA ILMU MISTRI


Gendon (Jamal Jentak) yang dipecat majikannya, berniat bunuh diri. Untung ia ditolong seorang kakek yang lalu menawarkan ilmu menghilang. Dengan ilmu itu ia lalu jadi kaya dengan menguras harta bekas majikannya, Ny. Hilman (Tien Kadaryono). Herman (John Isnandar), pacar Mirna (Erna Santoso), anak Ny. Hilman, sadar bahwa gangguan datang dari Gendon yang ingin balas dendam. Ia lalu minta tolong pak Sastro (Kamsul Chandrajaya), yang punya ilmu tinggi. Cara yang diberikan: berserah diri pada Tuhan. Ilmu Gendon dapat dilenyapkan. Gendon sendiri mati tertabrak truk sebagai tumbal sesuai dengan janjinya saat diberi ilmu menghilang.
 P.T. CANCER MAS FILM

ERNA SANTOSO
JAMAL JENTAK
TIEN KADARYONO
ARTHUR TOBING
LINA BUDIARTI
B.Z. KADARYONO
EDDY CHANDRA
KAMSUL CHANDRAJAYA
INAS NASRUL
JOHN ISNANDAR
ELVIANA WALDY
JASMAWI CHANIAGO

NINI TOWOK / 1982

NINI TOWOK


Narsih (Joice Erna) ingin menguasai harta Gondo (WD Mochtar), majikannya dan pemilik perkebunan karet, dengan bantuan dukun. Istri Gondo, Sundari (Farida Pasha) diguna-gunai hingga mukanya rusak dan dibuang, hingga Narsih bisa kawin dengan Gondo, namun belum berhasil menyingkirkan suaminya itu dan anaknya Ratri (Dian Ariestya). Sundari ternyata dijadikan murid dukun lain, lalu balas dendam. Narsih dkk dibunuhnya, tapi ia sendiri tewas.

P.T. INEM FILM

NAFSU BESAR TENAGA KURANG / 1977

NAFSU BESAR TENAGA KURANG


Sebuah banyolan tentang suami yang punya istri cantik dan muda, nafsu besar, tapi lemah syahwat. Ia berobat ke sana kemari, dari yang tradisional sampai yang modern, tapi gagal. Sementara itu sang istri serong dengan sopirnya dan hamil.
 P.T. LEUSER FILM

AEDY MOWARD
IDJAH BOMBER
HANNY RAY
DEBBY CYNTHIA DEWI
HENDRA CIPTA
RINA HASSIM



















PAK SAKERAH / 1982

 

Cerita terkenal ludruk ini, dalam film coba "dilurus-luruskan", tapi jadinya malah kehabisan "darah". Sakerah (WD Mochtar) dalam film digambarkan sebagai jagoan alim, beristri dua, kaya, sangat sayang pada ibunya, dan sangat senang tayub. Sebuah karakterisasi yang bertentangan dalam dirinya. Justru kompleksitas karakter dalam "naskah" atau legendanya jadi terasa dikebiri. Apalagi ada niatan juga untuk mengontraskan dengan karakter Brudin (Alan Nuari), ponakan yang diangkat anak oleh Sakerah, yang kerjanya hanya berjudi dan mengganggu perempuan, termasuk istri muda Sakerah sendiri, Marlena (Minati Atmanegara). Film ini jadinya lebih sebagai kisah perlawanan terhadap Belanda yang sewenang-wenang (yang legendanya memang demikian). Karena pelurusan karakter Sakerah tadi, jalan cerita juga menjadi kurang meyakinkan. Sakerah yang sakti dan kesaktiannya itu hanya diketahui oleh dua kawan seperguruannya yang berkhianat memihak Beland.
 P.T. MERDEKA JAYA PUTRA

MINATI ATMANEGARA
W.D. MOCHTAR
TIEN KADARYONO
ALAN NUARI
LINA BUDIARTI
ANNY KUSUMA
SOFIA WD
CHINTAMI ATMANEGARA
MUSSOLINI MUSLICH
ADANG MANSYUR
CHAIDAR DJAFAR
USBANDA


Perjuangan Sakera populer bagi masyarakat Jawa Timur, terutama di Pasuruan dan Madura dan tetap awet lewat cerita-cerita ludruk. 
 
Bahkan kisah Pak Sakera ini juga pernah menghiasi layar televisi pada tahun 80-an. Misalnya lewat tayangan ludruk di TVRI maupun lewat film layar lebar yang dibuat pada 1982 silam dengan tokoh utama W.D. Mochtar sebagai Sakera.

Lalu bagaimana kisah Sakera yang disebut-sebut tewas dihukum gantung oleh Belanda itu?
Berdasar cerita tutur dan kisah-kisah dalam ludruk, Sakera bernama asli Sadiman lahir dari keluarga ningrat dari kelas MAS di Kelurahan Raci, Kota Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada abad 19 ketika negeri ini di jajah Belanda. Sakera tumbuh menjadi jagoan di daerahnya, sehingga akhirnya dia bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu milik Pabrik Gula Kancil Mas Bangil di Pasuruan, Jawa Timur.

Tampang Sakera digambarkan sangar dengan kumis lebat dan udeng di kepala. Namun demikian dia bukan lah mandor jahat, tapi sebaliknya dia adalah mandor baik dan sangat memperhatikan kesejahteraan para pekerja hingga dijuluki sebagai Pak Sakera (Sakera dalam bahasa kawi artinya ringan tangan, akrab/banyak teman).

Sakera memiliki dua istri, yang pertama bernama Ginten sementara istri kedua bernama Marlena. Dia juga merawat keponakannya bernama Brodin. Kehidupan keluarga Sakera awalnya bahagia sebelum dia dicap sebagai pembunuh dan menjadi buron kompeni.

Kisah perlawanan Sakera bermula setelah musim giling selesai, yakni ketika pabrik gula tersebut membutuhkan banyak lahan baru untuk menanam tebu. Karena kepentingan itu, orang Belanda pemimpin pabrik gula itu ingin membeli lahan perkebunan yang luas dengan harga semurah-murahnya.

Dengan cara licik pimpinan pabrik menyuruh carik di Kampung Rembang agar menyediakan lahan baru bagi perusahaan dalam jangka waktu singkat dan murah dengan iming-iming harta dan kekayaan. Bisa ditebak, si carik silau dengan iming-iming harta sehingga bersedia memenuhi keinginan tersebut. 

Si carik lalu menggunakan cara-cara kekerasan kepada rakyat untuk memenuhi ambisi perusahaan Belanda tersebut. Sakera yang melihat ketidakadilan ini mencoba selalu membela rakyat sehingga berkali kali upaya carik Rembang itu gagal. Dia lantas melaporkan hal ini kepada pemimpin perusahaan. Benar saja, pemimpin perusahaan marah dan mengutus wakilnya, Markus untuk membunuh Sakera

JAYAPRANA / 1983

JAYAPRANA


Ketika Kerajaan Buleleng bermusuhan dengan Kerajaan Karang Asem, Raja Buleleng menghimpun kekuatan dengan mengumpulkan putra-putra Buleleng sebagai prajurit. Diantara mereka yang paling menonjol adalah Jayaprana. Karena dialah yang berhasil mengalahkan Raja Karang Asem. Maka Jayaprana dinobatkan sebagai Panglima Perang. Keberhasilan Jayaprana membuat irihati IG Wayan Merta, maka ia berniat membunuhnya. Dalam pesta pengangkatan Jayaprana, Raja terkesima dengan kecantikan seorang penari bernama Layonsari. Raja tidak mengetahui bahwa Layonsari adalah kekasih Jayaprana. Masalah ini kemudian dijadikan siasat oleh IG Wayan Merta untuk bersekongkol dengan Raja untuk membunuh Jayaprana. 

Dibuatlah keonaran berupa perampokan, kemudian Jayaprana ditugaskan untuk menumpas para perampok. Dalam kesempatan ini Raja kemudian merayu Layonsari untuk dijadikan permaisuri, tetapi ditolak oleh layonsari. Jayaprana akhirnya mengetahui ternyata perampokan itu hanya sebuah sandiwara. Sebagai ksatria, Jayaprana siap untuk dibunuh karena menolak menyerahkan kekasihnya. Menjelang kematian Jayaprana, Layonsari yang melihat kejadian itu lalu mengambil keris yang menancap di dada kekasihnya, untuk bunuh diri dekat dengan Jayaprana.

P.T. INEM FILM

JOHAN SAIMIMA
SITA G
YAN BASTIAN
KAMSUL CHANDRAJAYA
B.Z. KADARYONO
BUDIONO
DELSY SYAMSUMAR
TIEN KADARYONO

 

SUSANA / 1974

 

Sebuah kisah gadis kembar yang terpisah satu sama lain. Yang pertama bernama Susana alias Susi (Jenny Rachman)berpacaran dengan Nurdin (Junaedy Salat) yang baru lulus dari akademi musik. Nurdin berjumpa Susi saat ia memberi pelajaran piano pada Ati (Astri Ivo),keponakan Susi. Ibu Susi (Rima Melati) meminta Nurdin menjauhi Susi karena penyakit jantung yang diderita Susi. Sementara ayah Nurdin (Aedy Moward)seorang pengusaha kaya, juga tidak setuju anaknya berhubungan dengan Susi karena sudah dicalonkan dengan keponakannya sendiri, bernama Norma (Brigitta Maria, memaksa Nurdin untuk pulang ke Ujungpandang. Nurdin menolak kemauan ayahnya dan berkat bantuan ibunya (Sofia WD)bisa kembali ke Jakarta untuk membuktikan ia bisa hidup mandiri. Ia bekerja di sebuah klab malam. Di sini ia berkenalan dengan Sinta (Jenny Rachman) yang mirip sekali dengan Susi. Hubungan berlanjut ke percintaan. 

Ayah Nurdin sekali lagi berusaha mencegah dan mencela Sinta di depan ayah Sinta, Sofyan (Purnomo). Nurdin kebetulan berjumpa dengan ibu Susi yang nampaknya memang mencari Nurdin, dan ingin Nurdin menemui Susi karena penyakitnya makin gawat. Sofyan yang mendengar dari Sinta, bahwa ada gadis yang mirip anaknya lalu mencarinya, dan terjadilah pertemuan tak terduga. Ibu Susi adalah istri Sofyan yang sudah belasan tahun terpisah, Susi dan Sinta adalah anak kembar.Akhirnya Susana meninggal setelah merelakan Nurdin melanjutkan hubungan dengan Sinta.

P.T. EMPAT GAJAH FILM

JUNAEDY SALAT
JENNY RACHMAN
AEDY MOWARD
PURNOMO UDEL
MUNI CADER
RIMA MELATI
SOFIA WD
AMINAH CENDRAKASIH
ASTRI IVO
BRIGITTA MARIA
NURNANINGSIH

PERJANJIAN TERLARANG / 1990

PERJANJIAN TERLARANG


Murti (Sally Marcelina) anak Murdali (Wenda Wijaya), petani kaya yang bangkrut dan terjerat hutang rentenir Juragan Hamid (Mawardi Harland) yang mata keranjang dan mengincar Murti. Ketika Murdali tak dapat bayar hutang. Juragan Hamid memaksa menikahi Murti, walau gadis itu sudah punya pacar bernama Yusman (Johan Saimima). 

Karena tak berdaya, Yusman dan Murti menikah secara mistik dengan saksi arwah dukun cabul Mbah Jagaraga (El Koesno), sebelum Murti dikawinkan dengan Juragan Hamid. Setelah menikah dengan orang yang dibencinya, Murti belakangan tahu bahwa Juragan Hamid seorang pela-rian dari penjara. Ini membuat Hamid membunuh Murti untuk menjaga rahasia dirinya. Kematian Murti disambut arwah Mbah Jagaraga, mereka berdua mengganggu ketenangan penduduk, hingga kampung itu didatangi Kyai Rahkim (Arman Effendy), ulama sakti yang berhasil mengusir roh-roh jahat dan menenteramkan penduduk.

P.T. VIRGO PUTRA FILM

SALLY MARCELINA
JOHAN SAIMIMA
MAWARDI HARLAND
TIEN KADARYONO
WENDA WIJAYA
KIKI AMELIA
YANA DIANA
LARASATI CALLEBAUTE
TEDDY MALA
BAHAR MARIO
EL KOESNO
ARMAN EFFENDY

 
 


GADIS DI ATAS RODA / 1984

GADIS DI ATAS RODA


Sebuah perusahaan taksi di Jakarta mempekerjakan sopir yang semuanya wanita. Untuk memudahkan pengawasan, sopir-sopir itu ditampung dalam suatu asrama, kecuali Tati (Grace Zahara) yang sudah bersuami. Masalah-masalah keseharian sering muncul misalnya, Susy (Lina Budiarti) yang montok sering diganggu, Dina (Eva Arnaz) terpaksa berkelahi dengan penumpang lelaki karena diganggu, Merina (Farah Dina) sedang jatuh cinta dan selalu bercinta di dalam mobilnya. Sementara keluarga Tati terancam hancur namun diselamatkan oleh kawan-kawan seprofesinya.
 P.T. GANESHA FILM

EVA ARNAZ
YENY FARIDA
LINA BUDIARTI
GRACE ZAHARA
FARAH DINA
TIEN KADARYONO
YETTY LOREN
PUPUNG HARRIS
LEROY OSMANI
S. BUDIYONO
HUSEN

SENGATAN KELABANG WULUNG / 1989

 

Klabang Wulung (Arthur Tobing) dan Sritari (Melany) adalah murid seperguruan. Klabang mencintai Sritari, tetapi ditolak, hingga ia berusaha memperkosa meski gagal. Karena sakit hati, ia mencuri jimat gurunya yang membuatnya makin sakit, apalagi ia menambah ilmu hitam pada Klabang Edan (K. Supranto). 

Dengan kesaktian itu ia malang-melintang untuk menculik wanita yang kemudian dijualnya dan memaksa penduduk desa membayar upeti. Salah satu perempuan itu, Wulan Asih (Essie Lousiana) dipaksa jadi istrinya, sedang ayahnya dipenjarakan. Kakak Wulan, Citrageni (Atin Martino), yang baru turun gunung, mencari Klabang Wulung untuk membebaskan keluarganya. Bersamaan dengan itu Sritari juga berniat balas dendam. Mereka berdua lalu menumpas Klabang Wulung.
 P.T. CANCER MAS FILM

ESSIE LOUSIANA
ATIN MARTINO
MELANY
ARTHUR TOBING
NETTA SRI SUPRAPTI
EL KOESNO
EDDY BAKAR PARE
TONNY HIDAYAT
JAMAL JENTAK
JOHNY ANWAR
K. SUPRANTO
TANAKA

KUTUKAN NYAI RORO KIDUL / 1979

KUTUKAN NYAI RORO KIDUL


Film ini dibayai oleh artis dan karyawan yang terlibat dengan menyetor 50 persen dari honorariumnya atau minimal Rp 150.000.

Wulan (Yanie Wulandari) yang terus diganggu mimpi buruk, mendapat nasehat supaya segera kawin agar sembuh dari gangguan mimpinya. Namun setelah kawin suaminya selalu meninggal pada malam pertama, sehingga kehidupannya menjadi gunjingan penduduk desa. Keinginan warga untuk membunuh Wulan dapat dilerai oleh seorang kiai muda yang datang ke desa itu. Kiai itu akhirnya mengawini Wulan. Selama 40 hari Wulan tak disentuhnya. Ia terus berdoa bersama dengan seluruh penduduk desa yang berhasil dinasehati. Akhirnya ia berhasil melawan kutukan Nyai Roro Kidul yang disalurkan lewat Wulan
 P.T. HAKA FILM

YANIE WULANDARI
AEDY MOWARD
WATY SIREGAR
TIEN KADARYONO
CATHY LENGKONG
YUSUF PANGERAN
HUSIN LUBIS
EVA HASJIM
LOLLY TEMPLE
LINA BUDIARTI
EDDY BAKAR PARE
ZAINAL ABIDIN

BISIKAN SETAN / 1985

BISIKAN SETAN


Vina, penyanyi yang bersuara emas semula dibiayai Tony yang diam-diam menyintai Vina, padahal Vina telah menjalin hubungan dengan Baskoro. Kecemburuan Tony menyebabkan tewasnya Vina dalam sebuah kecelakaan mobil. 
 
Baskoro sangat kehilangan, kendati ia sebenarnya telah dijodohkan oleh orangtuanya dengan Rini. Baskoro dengan Rini memang tidak cocok. Baskoro kemudian berkenalan dengan Astuti, gadis pilihannya. Pergaulan Astuti dengan Baskoro mendapat dukungan dari arwah Vina yang sering muncul. Kedok Rini akhirnya terbuka, ia hanya menginginkan harta orangtua Baskoro. Tony yang juga ingin mencelakakan Astuti mendapat hukuman. Akhirnya hubungan Baskoro dengan Astuti mendapat restu dari orangtua

P.T. PARKIT FILM

LIA WAROKA
BAGUS SANTOSO
DINA MARIANA
YENNY FARIDA
LEROY OSMANI
AMOROSO KATAMSI
DODY SUKMA
BARON HERMANTO
MAWARDI HARLAND
TIEN KADARYONO
CHERRY IVONNE
TONNY DAMANIK

PENUMPASAN SISA-SISA P.K.I. BLITAR SELATAN / 1986

PENUMPASAN SISA-SISA P.K.I. BLITAR SELATAN

 
Film kisah dan kejadian nyata, agak kontroversi filmnya dengan siatuasi yang ada. Maklum saat G3os/PKI Arifien C.Noer sukses dari segi film yang propaganda juga sukses dipasaran yang prpaganda juga. Maka film ini muncul. Setelah presiden Soeharto turun, kedua film ini di cela karena tidak sesuai dengan realitanya.

Kisah penumpasan anggota gerakan G-30-S PKI yang melarikan diri dari Jakarta dan berbagai daerah. Mereka ini bertahan dan menyusun gerakan dari wilayah tandus, berbukit, dan bergua-gua di Blitar Selatan. Mereka dilukiskan sebagai perampok, pelaku sabotase dan meresahkan penduduk. Sebuah Operasi Trisula dibentuk untuk membasmi mereka.

P.P.F.N.

JEFFRY SANI
TIEN KADARYONO
RACHMAT KARTOLO
YATTI SURACHMAN
EVA ROSDIANA DEWI
LINA BUDIARTI
HASSAN SANUSI
ARIE SANDJAJA
MAWARDI HARLAND
RUDY GOZALI
YOS SANTO
TOMMY KALONG


News
22 Agustus 1987

Membajak Blitar selatan
SEJUMLAH gembong PKI pelarian dari Jakarta menelusup ke Blitar Selatan, Jawa Timur, lewat pantai. Mereka tiba di sebuah kecamatan berbukit kapur, terpencil, dan gersang. Mereka bermaksud menghimpun kekuatan, dan berhasil mempengaruhi penduduk desa dengan terlebih dahulu meneror sejumlah ulama dan tokoh masyarakat. Kekejaman sisa-sisa PKI itu luar biasa, misalnya menembaki orang-orang yang lagi sembahyang. Kejadian pada tahun 1968 itu, sehari sebelum FFI 1987 ditutup, Jumat dua pekan lalu, dipertunjukkan di sebuah hotel di Jakarta. 

Itu memang hanya sebuah kaset video, yang diputar sebagai bagian dari pelayanan hotel. Kebetulan di antara tamu-tamu hotel adalah peserta Musyawarah Besar PPBSI (Persatuan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia), yang datang dan berbagai daerah. Mereka kaget, film itu tentu hasil rekaman kaset video dari film asli. Akan tetapi, film itu sendiri baru beberapa yang beredar. Artinya, ini pasti bajakan. Lalu PPFN (Pusat Produksi Film Negara), yang memproduksi film itu, dilapori. Memang, menurut pengamatan beberapa wartawan TEMPO film video itu sudah ada di beberapa toko penyewaan kaset video, menjelang FFI dibuka. Direktur PPFN, G. Dwipayana, pun sudah tahu. "Pembajakan itu mestinya dilakukan di Jakarta," katanya. Kasus ini menjadi bukti bahwa bukan hanya film laris yang dibajak. Bukan hanya film yang masuk nominasi FFI, lalu diduplikat ke dalam kaset video secara tak sah, kemudian dijual-belikan. Soalnya, film Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan, yang punya judul lain Operasi Trisula itu, menurut sejumlah video rental, tidak laku. Juga, dalam peredarannya di gedung bioskop di Jakarta, film yang disutradarai B.Z Kadaryono ini tak  menggembirakan. 

Tapi memang, film yang diangkat dari peristiwa sebenarnya ini punya misi. Yakni memberi penerangan kepada masyarakat bahwa PKI itu berbahaya. Ini kata Direktur PPFN, Dwipayana, sendiri. Itu sebabnya, "Masalah keuntungan tak terlalu dipikirkan," katanya kepada wartawan TEMPO Gatot Triyanto. Jadi, memang berbeda misinya dengan film PPFN sejenis, misalnya Serangan Fajar, yang disutradarai Arifin C. Noer. Dalam film ini, PPFN punya misi, selain menanamkan jiwa patriotik, juga mengharap keuntungan -- dan itu memang dicapai. "Jadi, dibandingkan Serangan Fajar, film Operasi Trisula ini kecil sekali. Apalagi kalau dibandingkan film Pemberontakan G-30-S/PKI," kata Dwipayana pula. "Sutradara Operasi Trisula juga relatif masih yunior." Operasi Trisula yang sebenarnya itu sendiri cukup bersejarah dari sudut militer. Di situ  terlibat Kolonel Witarmin, yang di kemudian hari menjadi Pangdam Brawijaya, Jawa Timur. (Kini sudah almarhum karena serangan jantung). Di awal-awal film malah sempat disisipi film dokumentasi, ketika Kolonel Witarmin memberikan instruksi-instruksi operasi. Toh, meski diangkat dari kisah sebenarnya, meski kekejaman PKI juga dicoba digambarkan, dari awal hingga akhir ketegangan tak hadir di gedung bioskop. 

Dilukiskan bagaimana sisa-sisa PKI ini memeras, merampok, membunuh, dan sebagainya. Lalu, teror itu tercium oleh aparat keamanan. Operasi pembersihan pun dilakukan dengan nama sandi, itu tadi, Trisula. Ada sedikit kesempatan untuk menyuguhkan adegan action menarik, sebenarnya. Yakni ketika tentara menyeberang Kali Brantas dengan rakit yang ditembaki PKI. Sayang, ini pun tak tampil secara baik. Dengan singkat dan gampang, PKI dilumpuhkan. Sebuah film yang diangkat dari peristiwa sebenarnya, dan lalu setia pada kejadian itu, biasanya memang menjadi tidak menarik. B.Z. Kadaryono, sutradara, tampaknya memahami hal ini pula. Ia pun telah berusaha "mengembangkan" cerita. Hasilnya, sejumlah adegan fiktif -- maksudnya, hal itu pada tahun 1968 tak benar-benar terjadi. Umpamanya, sebuah adegan dialog antara seorang bapak yang antikomunis dan anaknya yang ikut Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia, organ di bawah PKI. Mestinya ini bisa menyentuh hal-hal yang sifatnya manusiawi. Bagaimana "Politik sebagai Panglima" bisa memporak-porandakan sebuah keluarga, umpamanya. Tapi itulah, hal  tersebut tidak hadir. Yang penting di sini tampaknya cuma dar-der-dor kekejaman PKI, lalu dar-der-dor penumpasan PKI. Dari sudut seni akting pun, permainan Rachmat Kartolo, Hassan Sanusi, Yati Surachman, Lina Budiarti, dan sejumlah artis dari Surabaya itu sama sekali tak berkembang. Ini sebuah contoh film yang lebih mementingkan misi, tanpa penggarapan memadai. Menjadi terasa scdikit penting karena kisahnya benar-benar terjadi. Itu saja. Maka, agak aneh bahwa film seperti ini pun dibajak. Untung tidak laris.

 
Kisah Goa Tersebut 
(ada juga yang menyebutnya sebagai manusia Gua)

Mbah Gimo (70) menceritakan bahwa dia ingat dulu di goa ini banyak didatangi tentara. "Sebenarnya warga tidak tahu menahu kalau ada orang-orang PKI di dalam goa, dan saya ingat banyak tentara bergerak mengepung goa," terangnya.

Dengan latar ingatan pelajaran sejarah serta cerita Mbah Gimo itulah, dua anggota tim ekspedisi dengan ditemani pemandu mencoba memasuki goa. Kamar Goa Tim perlahan memasuki mulut goa dengan berendam di sungai sedalam 1 meter. Cahaya matahari perlahan hilang berganti dengan cahaya petromaks yang diusung dua orang pemandu yaitu Yani dan Purwoto.

Bagaimana para pelarian orang-orang PKI yang bersembunyi kemudian lari di dalam goa terus membayangi tim yang perlahan tapi pasti menyusuri goa. Pertama masuk, terpaksa membungkuk karena dihadapkan dengan langit goa yang sangat rendah. Penyusuran goa harus berhati-hati karena stalaktit dan dinding goa yang tajam. Sekilas pemandangan dari luar yang biasa saja sontak berubah ketika sudah masuk ke dalam goa sejauh 500 meter.

Ternyata aliran sungai dalam goa bergerak tenang. Beberapa kali dikecohi dengan suara riak air yang jatuh di sela sebuah chamber atau kamar yang dihiasi daratan. Dalam goa banyak terdapat chamber yang sangat luas bahkan bisa diisi 200 orang. Di chamber ada daratan yang benar-benar kering dan ada yang sedikit basah oleh aliran air sungai di goa.

Terbersit di kepala, di ruang ini kah orang-orang PKI dulu istirahat, duduk maupun tiduran? Purwoto sambil bercerita tentang keadaan goa. Dia mencatat lebih dari sepuluh jenis stalaktit dan stalakmit yang telah diberi nama dan rata-rata dengan ukuran besar dan bentuk yang unik dan khas. "Sampai batu Sangga Buana saya perkirakan bisa mencapai sejauh 1,5 kilometer ke dalam goa dan bisa tembus ke Desa Sidomulya," terangnya.

Potensi Wisata Sejarah silam Tumpak Kepuh dengan Goa Mbultuk memang suram. Tapi kini pemerintah setempat mengubahnya menjadi potensi wisata. Goa ini mulai dikembangkan menjadi wahana wisata petualangan susur goa.

Yani menyebutkan, saat hari libur kawasan ini terutama di mulut goa sangat ramai. Para pengunjung biasanya mandi di sungai yang keluar dari mulut goa. "Kalau ada yang mau masuk warga sudah menyiapkan para pemandu yang mengantar," ujarnya.

KUBURAN ANGKER / 1987

KUBURAN ANGKER


Satya (Saimima, Johan) direktur ganteng suka mempermainkan wanita, salah satunya Maya (Tairas, Anna) tunangannya marah ketika memergoki Satya sedang bercumbu dengan Nina (Lucy Soebardjo). Ia mengutuk dan berjanji tidak akan membiarkan Satya dimiliki perempuan lain. Lalu gantung diri. 
 
Kuburannya jadi angker, arwahnya gentayangan mengganggu dan menewaskan pacar-pacar Satya, meski anehnya masih membela Satya saat diserang suruhannya. Nina yang ingin balas dendam, tapi ia menampakkan diri jadi manusia biasa yang sering jadi pengunjung sebuah klab malam, berkenalan dan bercintaan dengan Permadi (Pong Hardjatmo). Permadi kaget ketika datang ke rumah Maya dan ibu Maya mengatakan bahwa Maya sudah lama meninggal tapi tak bisa melupakan Maya. Seorang gadis yang diam-diam mencintai Permadi lalu datang ke ulama minta bantuan. Sang ulama menyelesaikan arwah gentayangan itu.
 P.T. INEM FILM

ANNA TAIRAS
DAISY SOESANTY
JOHAN SAIMIMA
SUSAN ARYANI
LUCY SOEBARDJO
ANNA YOHANA
NETTA SRI SUPRAPTI
MALIZA HUSAIN
JAMAL JENTAK
TOMMY KALONG
PONG HARDJATMO
KAMSUL CHANDRAJAYA

PAWANG / 1995

PAWANG


Tias (Keke Hamzah) diserang kobra ketika berburu bersama pacarnya, Lintang (Dicky Vandi). Untung ada Bismo (Chairil JM), seorang pawang yang menolongnya. Lintang salah paham, hingga terjadi perkelahian. Lintang kalah dan Bismo meneruskan pengobatan terhadap Tias. Ketika sadar, Tias minta agar Lintang juga diselamatkan. 
 
Maka keduanya jadi rawatan Bismo. Selama di rumah Bismo, Tias mengalami hal yang aneh-aneh, termasuk diantaranya diselamatkan dari serangan buaya. Lintang cemburu dan mengajak Tias pulang. Kejadian aneh berulang kembali di rumah Tias. Hal ini menambah cemburu Lintang yang lalu ingin membinasakan Bismo, meski gagal. Kini kejadian aneh yang menimpa Lintang. Harimau awetan dirumahnya mengaum dan aumannya didengar.
 P.T. TATY & SONS

CHAIRIL JM
KEKE HAMZAH
DICKY VANDI
MALFIN SHAYNA
TIEN KADARYONO
MUSSOLINI MUSLICH
ANIKA HAKIM

DARI PINTU KE PINTU / 1991

DARI PINTU KE PINTU

 
Film ini mengisahkan tentang kegiatan sales girl. Di antara mereka ada yang bekerja dengan jujur dan ada yang memanfaatkan pekerjaan itu untuk tujuan-tujuan tercela. Kelompok yang dipimpin Sri Dodot (Illa Doth) merupakan kelompok yang jujur dan bekerja dengan baik. Sebaliknya, kelompok yang dipimpin tante Dien (Tien Kadaryono) bekerja untuk tujuan memata-matai isi rumah guna informasi bagi para tukang pukul tante Dien yang akan merampok. 
 
Agar memperoleh informasi yang akurat, anak buah tante Dien bersedia diajak kencan pemilik rumah yang didatanginya. Usaha mereka ini kemudian tercium petugas hukum. Atas bantuan Sri Dodot, polisi berhasil meringkus kelompok yang menyimpang itu.

P.T. BINTANG DIRGAHAYU FILM

HENGKY TORNANDO
NURUL ARIFIN
R. MUSTAFA
HENDRA CIPTA
ILLA DOTH
TIEN KADARYONO
HIDAYAT HAMID
LEO SHONARNA
W.D. MOCHTAR
LINA BUDIARTI
USMAN EFFENDY