Tampilkan postingan dengan label BUNG KECIL / 1978. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUNG KECIL / 1978. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Januari 2011

BUNG KECIL / 1978

BUNG KECIL


Film bermuatan kritik sosial mellalui sikap pemuda yang mengiginkan pembaharuan melawan sisa-sisa feodalisme di lingkungannya. Sekembali menuntut ilmu di Amerika Serikat Harry Notokoesoemo (Frans Tumbuan) sangat kecewa dengan sikap ayahnya, Raden Mas Soedjarwo Notokoesoemo (Zainal Abidin). Harry menganggap ayahnya sudah menyeleweng dari cita-cita perjuangan. Pertentangan antara anak dan ayah semakin menjadi ketika Harry menyatakan ingin mengawini Ira (Widyawati), karena ayahnya menganggap Ira gadis penyanyi yang tidak jelas asal usulnya. Selain itu Harry juga membela nasib kaum buruh dipabrik ayahnya. Marhaennanta meninggal, sementara Harry juga harus menghadapi istrinya sendiri. Namun Harry tetap tabah dan yakin pada pendiriannya untuk berjuang demi kepentingan umum. Ia menjadi aktivis politik yang banyak berceramah.
 P.T. DIPA JAYA FILM

FRANS TUMBUAN
WIDYAWATI
ZAINAL ABIDIN
RAHAYU EFFENDI
ADE IRAWAN
BAMBANG IRAWAN
KAHARUDDIN SYAH
SYAMSURI KAEMPUAN

Film ini tertahan di Badan Sensor Film selama lima tahun, setelah ada pemotongan baru lulus sensor pada 1983. Tapi, menurut sutradara Sophan Sophiaan, film ini kemudian sama sekali tak pernah beredar di bioskop. Ia pun tak pernah menyaksikannya dalam format VHS.

Bung Kecil Pemain: Frans Tumbuan, Widyawati, Zaenal Abidin, Rahayu Effendi, Bambang Irawan, Kaharuddin Syah Skenario: Deddy Armand Sutradara: Sophan Sophiaan Produksi: PT Dipa Jaya Film, 1978


Film ini bertutur tentang anak muda yang melawan feodalisme di lingkungannya. Ia menentang ayahnya sendiri, pemilik pabrik benang yang mantan pejuang kemerdekaan namun membelot da-ri cita-cita perjuangannya dulu. Sang ayah berubah menjadi sa-ngat kapitalis, mendewakan materi.


Dikisahkan, Raden Mas Ha-r-ry Notokoesoemo (Frans Tumbu-an) pulang sekolah dari Amerika. Ia sangat diharapkan sang ayah, Raden Mas Soedjarwo Notokoesoemo (Zaenal Abidin), untuk menggantikan posisinya. Namun, pandangan anak bungsunya itu berbeda. Ia justru membela nasib buruh pabrik ayahnya yang menuntut kenaikan upah.


Hubungan cinta dengan Ira (Widyawati), penyanyi yang tak jelas asal-usulnya, ditentang keras sang ayah. Berbagai cobaan dihadapi Harry ketika melawan sikap feodalistis ayahnya. Setelah ayahnya meninggal, Harry sibuk dengan kegiatan memberi ceramah di kampus mengenai berjuang demi kepentingan umum.


Ia makin sibuk, tak memperhatikan keluarga. Anak Harry kemudian sakit dan meninggal. "Aku akan berubah kalau sekitarku su-dah berubah," katanya. Puncaknya, istri Harry meng-alami kecelakaan dan tewas. Harry pun dihadapkan pada situasi baru: ia harus berubah demi dirinya sendi-ri..