Tampilkan postingan dengan label CHRIST HELWELDERY 1986-1990. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CHRIST HELWELDERY 1986-1990. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Mei 2020

KANIBAL SUMANTO / 2004

KANIBAL SUMANTO


Sumanto (Jeremias Nyangoen), pemuda lugu dan miskin dari desa Plumutan, Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, ditahan polisi atas tuduhan memakan mayat. Peristiwa tentang kanibalisme ini menggemparkan desa dan menjadi berita ramai di koran-koran. Wartawan muda, Lili Wijaya (Farach Diana), ditugaskan untuk meliput kasus Sumanto itu. Hingga ia mewawancarai Sumanto di dalam tahanan. Sumanto mengisahkan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga kemudian menjadi seorang kanibal.
 
Lewat kilas balik, digambarkan Sumanto sejak kecil suka memakan binatang seperti jangkrik. Dikisahkan pula ia pernah berpacaran dengan Samien (Ati Cancer), gadis desa tetangganya. Sumanto dikeroyok pemuda desa saat berpacaran, dan sejak itu ia berpikir untuk mendapat ilmu kebal. Dia lalu berguru pada Ki Sirat (Sujiwo Tejo). Syaratnya ia harus memakan sejumlah mayat. Melakukan pertapaan dan menahaan diri dari godaan seperti bidadari (Della Puspita). Kemudian Sumanto merantau ke Lampung, menjadi buruh perkebunan. Di tempat ini, ia sempat berhadapan dengan penjahat yang memaksanya menyerahkan uang. Karena terpaksa, Sumanto menebas perut sang penjahat hingga tewas. Mayat penjahat itu lalu dimakannya.
 
Kebiasaan ini berlanjut saat Sumanto pulang ke desanya, hingga diketahui warga dan ditangkap polisi. Lili yang ingin melengkapi laporannya, mencari Ki Sirat. Namun, Lili selalu dintai keberderaannya karena mengincar seseorang. Hingga Lili diajak Ki Sirat ke tempat sunyi dan diancam akan dibunuh, karena laporannya bisa menyeretnya ke pengadilan. Namun sayangnya, Lili lolos dari ancaman dan menyelesaikan laporannya.

Di dunia modern sekarang, kanibalisme memang sudah jadi barang barbar, dianggap kuno dan tidak wajar. Lewat sastra dan media, kanibalisme bahkan dibingkai menjadi tindakan keji dan erat dengan masalah kejiwaan. Salah satu novel yang paling populer menggali praktik kanibalisme sebagai inti ceritanya adalah The Silence of the Lambs (1989) dan Hannibal (1999) karya Thomas Harris.

Cerita ini bahkan masih didongengkan lewat adaptasi sinetron yang juga ditayangkan Netflix, membuat generasi sekarang masih bergidik ketika mendengar nama Hannibal Lecter, sang tokoh utama. Meski sudah berumur lama dan tidak populer lagi, cerita-cerita tentang orang-orang kanibal masih sering kita dengar sesekali.

Misalnya cerita tentang José Salvador Alvarenga, seorang pelaut yang hilang selama 14 bulan di Pasifik dan akhirnya bertahan hidup karena memakan daging kawannya sendiri. Atau cerita Sumanto, manusia kanibal paling populer di Indonesia. Lebih jauh sedikit, sebagian orang masih mengingat kisah Jeffrey Dahmer, pembunuh berantai dari Amerika Serikat yang doyan mengunyah dan memerkosa otak korbannya.

Lalu apakah kanibalisme memang selalu berkaitan dengan ihwal tak ilegal? Sayang sekali jawabannya tidak. Memakan manusia lain atau memakan organ tubuh manusia biasanya tak diatur dalam konstitusi, setidaknya tidak di Indonesia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa. Itu sebabnya, aktris January Jones tak masuk penjara karena memakan plasentanya sendiri pasca-melahirkan. Sementara Sumanto dan Jeffrey Dahmer dipenjara karena tuduhan membunuh, bukan karena praktik kanibalisme. Alasan praktik kanibalisme muncul memang bisa beragam.

Antropolog Lawrence Goldman menyebut, dalam sejumlah kelompok masyarakat zaman dulu, kanibalisme muncul sebagai norma budaya. Misalnya sebagai cara bertahan hidup, akibat peperangan, atau sebagai keyakinan spiritual. Di dunia modern, alasan-alasan itu masih ditemukan seperti yang terjadi pada Alvarenga, Dahmer, ataupun Sumanto. Alasan lain yang juga sering muncul adalah pernyataan tanpa bukti sains tentang tubuh manusia yang diduga kaya nutrisi dan mujarab sebagai obat. Seperti yang dilakukan January Jones pada plasentanya sendiri, apakah betul?

Daging Manusia Kurang Bernutrisi

Arkeolog James Cole dari Universitas Brighton di Inggris, awal April lalu mengeluarkan sebuah studi baru tentang nutrisi yang diperoleh kanibal di masa Paleolitik, era ketika kanibalisme masih populer. Ia mengukur kadar rata-rata kalori yang didapat ketika mengonsumsi tubuh seorang pria dewasa. Totalnya kurang lebih 125 ribu kalori. Jumlah ini rupanya lebih sedikit dari kalori yang didapat manusia dari hewan lain.

Bahkan lebih jauh daripada kalori yang bisa didapat dari mamut, gajah prasejarah yang bisa bikin kenyang 25 orang purba jenis Neanderthal. Kulit punya 10.280 kalori, kepala dan torso punya 5.420 kalori, lengan atas 7.450 kalori, jantung 650 kalori, hati 2.570 kalori , paru-paru 1.600 kalori, limpa 130 kalori, lengan bawah 1.660 kalori, paha 13.350 kalori, ginjal 380 kalori, saluran pencernaan 1.260 kalori.

Sementara otak, sumsum tulang belakang, dan saraf sebesar 2.700 kalori, sedangkan lemak 49.940 kalori, Betis sebesar 4.490 kalori, dan tulang 25.330 kalori. National Geographic merincikan bahwa kalori-kalori daging manusia tidak lebih bernutrisi daripada daging rusa, babi hutan, rinosaurus berbulu, kuda, dan mamut.

Bahkan, jika ada yang ingin memakan kawannya sendiri demi bertahan hidup—di kondisi terdesak—seperti Alvarenga, bisa pikir-pikir ulang. Yang jelas, kanibalisme bukan sesuatu yang lucu apalagi dijual sebagai tontonan.

Kamis, 09 Juni 2011

CHRIST HELWELDERY 1986-1990

CHRIST HELWELDERY

 
BIARKAN AKU CEMBURU1988CHRIST HELWELDERY
Director
JANGAN PAKSA DONG 1990 CHRIST HELWELDERY
Director
TELAGA AIR MATA 1986 CHRIST HELWELDERY
Director
CINTA PUNYA MAU 1989 CHRIST HELWELDERY
Director
JUAL TAMPANG 1990 CHRIST HELWELDERY
Director

JUAL TAMPANG / 1990

 

Watak kakak beradik Nurlela (Minati Atmanegara) dan Sari (Deasy Ratnasari) jauh berbeda. Nurlela, kakak yang egois dan mau menang sendiri, sebaliknya Sari penurut dan sabar serta rajin membantu orang tua yang membuka usaha rumah makan. Usaha itu makin maju karena Sari yang cantik jelita ikut menjadi pelayan. Sari banyak digemari banyak pemuda, termasuk lelaki mata keranjang bernama Den Oyib (Deddy Mizwar). Dengan menggunakan perantara, Den Oyib berusaha mendapatkan Sari. Ketika sudah sampai di kamar dan Nurlela tak berdaya, Den Oyib kumat asmanya. Selamatlah Nurlela.
 P.T. TIGA SINAR MUTIARA FILM

DEASY RATNASARI
DEDDY MIZWAR
MINATI ATMANEGARA
YAN TARMIZI
RACHMAT HIDAYAT
UYAN SURYANA
KUSYE
RUDY DJAMIL
US US
YETTY SYARIFAH
UJANG RUKMANA
SURYANA FATTAH

JANGAN PAKSA DONG / 1990

JANGAN PAKSA DONG


Frans (Robert Syarief) mengaku sebagai produser film saat tiba-tiba jatuh cinta pada Lola (Sylvana Herman), mahasiswi akademi sekretaris dan foto model, saat dia sedang meninjau sebuah pantai dengan partner usahanya. Maka digambarkanlah secara banyolan bandot tua itu yang lalu bersemangat remaja kembali untuk mengejar Lola, yang dijanjikan main film. Dalam usaha menggaet Lola ini, sempat pula Frans kena peras tukang rokok dan kue pancong (Basuki dan Malih), yang mangkal di gang rumah Lola. Kisah cinta konyol ini berakhir ketika Lola sadar siapa Frans sebenarnya.
 P.T. CIPTA PERMAI INDAH FILM

SYLVANA HERMAN
ROBERT SYARIEF
THENZARA ZAIDT
BASUKI
LINE YULIANDARI
RATIH MOORTRI
SUDARMI SUYADI
MALIH
JAJA MIHARDJA
TAMMY ISKANDAR
SUKARSIH
NANANG MD

CINTA PUNYA MAU / 1989

 

Sejak dalam kandungan, Boris (Mathias Muchus) dan Rintan (Murti Sari Dewi) disepakati untuk dijodohkan, karena Rekso (Pitrajaya Burnama), ayah Boris, berhutang budi pada Barno (Zainal Abidin), ayah Rintan. Nasib bicara lain. Rekso jadi pengusaha kaya, Barno jadi satpam di perusahaan Rekso. Ny Rekso (Ade Irawan) lalu beranggapan tak perlu pegang janji saat Rintan dan Boris lulus perguruan tinggi, meski Boris sangat mencintai Rintan. Bahkan Barno kemudian dipecat. Setelah mengalami berbagai peristiwa, pasangan itu kembali lagi. Segala usaha orangtua Rintan justru berakibat sebaliknya.
 P.T. TIGA SINAR MUTIARA FILM
P.T. CAHAYA LAMPUNG FILM

MATHIAS MUCHUS
MURTI SARI DEWI
PITRAJAYA BURNAMA
ZAINAL ABIDIN
GUGUN BENGET
ADE IRAWAN
TARIDA GLORIA

TELAGA AIR MATA / 1986

TELAGA AIR MATA


Yeni (Nena Rosier), remaja yang tumbuh dalam keluarga berantakan, berusaha menemukan ayah kandungnya. Yang dijumpai: penderitaan yang berlarut-larut. Mula-mula ia diperkosa ayah tirinya, lalu masuk rumah sakit jiwa, tempat ia berkenalan dengan Dr. Leo (Frans Tumbuan). Ia sebenarnya tidak sakit seperti keterangan dokternya. Karenanya, Surtini alias Tince (Ully Artha), saudaranya, membawanya keluar dari rumah sakit jiwa.

Yeni dibawa ke rumah bordil tempat kerja Tince, tapi belum sempat praktik. Hakim (Bambang Hermanto), yang sudah cukup umur dan tak bahagia dengan perkawinan pertamanya, jatuh hati dan menjadikannya istri kedua. Terakhir datang Burhan (Hendra Cipta), suami pertama ibu Yeni, masuk penjara karena membunuh. Burhan minta tubuh Yeni, sementara ibunya tak bisa apa-apa. Yeni berusaha lari, tapi digagalkan Burhan yang lalu mencekik Yeni. Ibunya meledak. Burhan ditusuk. Burhan juga menusuk ibu Yeni. Dua-duanya mati.

Tujuh bulan kemudian Yeni hamil. Hakim menolak mengakui bayi dalam kandungannya, karena rahasia perkawinannya terbongkar akibat adanya kasus Burhan dan ibu Yeni yang mati. Yeni memilih pergi dan mempertahankan bayinya. Leo yang sejak Yeni pergi dari rumah sakit, terus berusaha mencari, akhirnya menemukan Yeni jadi penyelamat perjalanan derita Yeni. Dibukalah siapa ayah Yeni sesungguhnya berkat penyelidikan Leo dari cerita pembantu Yeni waktu masih anak-anak. Dia adalah ahli purbakala asing yang bekerja di Mojokerto. Ayah Yeni kecewa karena penyelewengan istrinya, dan meninggal dalam sebuah kecelakaan. Ayah Yeni ini juga yang memelihara Leo, yatim piatu, waktu kecil dan membiayai pendidikannya.

BIARKAN AKU CEMBURU / 1988

BIARKAN AKU CEMBURU


Angling (Dede Yusuf), mahasiswa jurusan sinematografi, pacaran dengan Unik (Betharia Sonata), mahasiswi jurusan tari dari institut yang sama. Lalu ada Komala (Nicky Astria), gadis lain yang agresif dan juga jatuh cinta berat pada Angling. Maka cerita berkisar pada usaha Komala merebut Angling dari Unik yang berakhir dengan kegagalan.
 P.T. TIGA SINAR MUTIARA FILM

BETHARIA SONATA
NICKY ASTRIA
DEDE YUSUF
HANNA WIJAYA
YULIE SOLEH
GITO GILAS
BOY SONO
UCI BING SLAMET
DOLLY MARTIN
ROY MARTEN
HERMAN SARENS SUDIRO
ADE IRAWAN