Tampilkan postingan dengan label DJAMAL HARPUTRA / Djamaluddin Harahap 1965-1977. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DJAMAL HARPUTRA / Djamaluddin Harahap 1965-1977. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Februari 2011

DJAMAL HARPUTRA / Djamaluddin Harahap 1965-1977

DJAMAL HARPUTRA


Lahir Jumat, 02 Desember 1932 di Pematang Siantar. Pendidikan : SLA. Sebelum ke film aktif di bidang sandiwara dan sebagai penari serampang dua belas.Terjun ke film sejak 1956 sebagai pembantu sutradara dalam film "Serampang 12" kemudian dilanjutkan dalam Tandjung Katung" (1957), "Luka Tiga Kali" (1964) dan "Langkah-langkah Dipersimpangan" " (1964). Tahun 1967 menjadi sutradara penuh, dan film pertama yang ditanganinya adalah "Gadis Kerudung Putih" (1967) kemudian "Anak Yang Menderita" (1974), "Kakek Raharja" (1976), "Terminal Terakhir" (1977) dan "Tantangan" (1977).
 
NJANJIAN AIR MATA1972DJAMAL HARPUTRA
Director
TERMINAL TERAKHIR 1977 DJAMAL HARPUTRA
Director
ANAK YANG MENDERITA 1974 DJAMAL HARPUTRA
Director
SEGENGGAM TANAH PERBATASAN 1965 DJAMAL HARPUTRA
Director
INTAN MENDULANG CINTA 1981 DJAMAL HARPUTRA
Director
GADIS KERUDUNG PUTIH 1967 DJAMAL HARPUTRA
Director

SEGENGGAM TANAH PERBATASAN / 1965

 
 
Sari (Suzanna), anak janda miskin, pacaran dengan Darmawan (Dicky Zulkarnaen), anak orang kaya tapi brandalan. Sari yang dihina teman-teman Darma, direkrut jadi penyanyi oleh seorang bandot. Darma marah dan memukul sang bandot. Giliran Sari yang marah, "Kalau mau berkelahi pergi ke perbatasan". Maka Darma minta izin ayahnya untuk jadi sukarelawan. Kebetulan Sari juga berangkat ke perbatasan sebagai anggota tim artis. Sari gelisah tak menemukan Darma di perbatasan. Ia hanya bisa bertemu saat Darma sudah jadi mayat dengan tangan menggenggam tanah terbungkus saputangan pemberian Sari. Dalam keadaan duka, Sari melaksanakan tugasnya, menyanyi di panggung untuk para sukarelawan. Lagunya "Segenggam Tanah Perbatasan" (ciptaan Mochtar Embut).
 P.T. TIDAR JAYA FILM
TRIMURTI FILM

SUZANNA
DICKY ZULKERNAEN
HADISJAM TAHAX
FAROUK AFERO
DINA DIANA
LETTY D. HARPUTRA

GADIS KERUDUNG PUTIH / 1967

 
 
Film ini meraih penghargaan Penghargaan Pekan Apresiasi Film Nasional 1967 untuk Pemeran Utama Wanita (Mieke Wijaya). 
 MEGADJAJA FILM

MIEKE WIJAYA
DICKY ZULKARNAEN
RACHMAT HIDAYAT
SANDY SUWARDI HASSAN
HASSAN SANUSI
JOSANA SANUSI


NJANJIAN AIR MATA / 1972

ANAK YANG MENDERITA / 1974

 

Waktu riset di desa, Suroyo (WD Mochtar) sempat kawin, namun lalu meninggalkan istrinya saat mengandung lima bulan. Ia harus belajar ke Eropa. Sepulang dari Eropa, ternyata istrinya itu meninggal, sedang anaknya, Surtini (Nanien Sudiar), dititipkan pada keluarga istrinya. 15 tahun kemudian, Surtini datang bersama pengasuhnya, untuk minta ijin kawin. Suroyo menolak karena masih terlalu muda. Surtini ditahan di rumahnya, tapi diperlakukan sebagai pembantu, karena Suroyo tak berani terus terang pada istri mudanya. Saat perlakuan kejam pada Surtini, Suroyo sempat mengelus kepala anaknya itu. Hal ini membuat istrinya cemburu dan mengusir Surtini, yang jadi terlunta-lunta. Suroyo yang mencari-cari, terkena begal penjahat. Surtini menemukannya dalam keadaan payah. Suroyo pun mengaku bahwa dia adalah ayah kandung Surtini.
 P.T. CEREMAI JAYA FILM

W.D. MOCHTAR
TATIEK TITO
NANIEN SUDIAR
MOH MOCHTAR
DEBBY CYNTHIA DEWI
RINO KOESNAN
LISA SOEKAMTO
ROFI'IE PRABANCANA
SALMAH
SONNY MATHOVANI
BARON ACHMADI

TERMINAL TERAKHIR / 1977

 
 
Sejak kecil Indah, Afandi dan Suganda bersahabat dan saling melindungi. Ketika besar persahabatan itu masih berlanjut, meski tempat terpisah. Masalah muncul ketika Suganda minta bantuan Afandi untuk mendorong Indah menjadi istrinya. Padahal, Indah lebih memilih Afandi. Dan persoalan sederhana menjadi bertele-tele, karena memang inilah yang jadi inti masalah. Afandi "mengorbankan" diri demi sahabat. Indah membodoh-bodohkan Afandi, yang tidak mau mengubah sikap. Bahkan saat Suganda dinyatakan hilang dalam operasi di Kalimantan. Puncaknya: Indah bunuh diri.
 P.T. LARASATI FILM

NENNY TRIANA
ARMAN EFFENDY
CHITRA DEWI
CORRY MOCHTAR
MOH MOCHTAR
PALA MANROE
SALAMAH

INTAN MENDULANG CINTA/ 1981

 

Intan (Mutia Datau) dan Ibnu (Herman Felani) menjalin cinta dalam diam. Intan, anak seorang janda yang berjualan di tepi sungai Kapuas, diangkat anak oleh Usman (WD Mochtar) pengusaha kapal. Sedang Ibnu adalah anak kandung Usman. Karena mereka tak pernah mengutarakan perasaan mereka, terjadi salah paham, saat kompanyon dagang Usman, Widayat (Zainal Abidin) dari Jakarta, merundingkan bisnis mereka. Anak Widayat, Elisa (Farah Meuthia), menemani ayahnya dan ke mana-mana diantarkan Ibnu. Sementara anak yang lain, Johan (Mangara Siahaan), yang manja, terkait pada Intan saat disuruh mengurus perusahaan ayahnya di Banjarmasin itu. Lamaran diajukan. Intan sempat ragu dan minta pertimbangan ibunya. Ia memutuskan menerima lamaran itu, sebagai balas budi orang tua angkatnya, dan demi ibunya. Untung pacar Johan yang hendak ditinggalkan, ternyata mengandung. Pernikahan gagal. Intan dan Ibnu kembali gembira, setelah sebelumnya saat dalam sebuah pertengkaran akhirnya sama-sama tahu hati masing-masing.

P.T. SAPTA JAYA FILM

MUTIA DATAU
HERMAN FELANI
FARAH MEUTHIA
MANGARA SIAHAAN
MARLIA HARDI
LETTY DJAMAL
ADE IRAWAN
W.D. MOCHTAR
ZAINAL ABIDIN
RURI
HASBULLAH NASAR
SABRI HERMANTEDO