Tampilkan postingan dengan label HUYUNG DR 1950-1951. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HUYUNG DR 1950-1951. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Februari 2011

DR HUYUNG 1950-1951



Dr. Huyung atau Enatsu Heitaro. Dr Huyung atau Hinatsu Eitaro, alias Hue Yong. Ia adalah prajurit Jepang keturunan Korea yang mendapat tugas “menguasai” dunia sandirwara Indonesia semasa kependudukan Jepang. Kelak, setelah kemerdekaan, Huyung menyebarkan pengetahuan teatar dan film, di antaranya kepada Usmar Ismail. Huyung yang kelahiran 1907 itu membuat empat film, terakhir adalah Bunga Rumah Makan pada 1952.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Huyung mendirikan Cine Drama Institut pada 1948 di Yogyakarta yang saat itu menjadi Ibukota RI. Salah satu pengajarnya adalah Ki Hajar Dewantara. Tapi institut itu tidak tahan lama. Setelah itu, Huyung mendirikan Stichting Hiburan Mataram, tempat belajar dan prakteknya seniman muda.

Dalam kurun waktu yang tak terlalu lama, masyarakat dan pers pun mulai jengkel karena dominannya film hiburan, sementara film berkualitas tidak kebagian tempat. Oleh karenya Dr. Huyung atau Enatsu Heitaro mulai meneriakkan perlunya Undang-undang Perfilman. Sebab pada saat itu organ pemerintah yang berkaitan dengan film hanya Badan Sensor Film.

Menginjak tahun 1954, Djamaluddin Malik dan Usmar Ismail mulai membentuk organisasi Gabungan Producers Film Indonesia, kemudian menjadi Perserikatan Producers Film Indonesia dan akhirnya di kemudian hari menjadi Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI).


ANTARA BUMI DAN LANGIT1950DR HUYUNG
Director
BUNGA RUMAH MAKAN 1951 DR HUYUNG
Director
GADIS OLAHRAGA 1951 DR HUYUNG
Director
KENANGAN MASA 1951 DR HUYUNG
Director

KENANGAN MASA / 1951



Maria (Nana Mayo) sejak kecil ditinggalkan ayahnya. Ibunya yang janda (Marlia Hardi) menyerahkan anaknya itu kepada keluarga Sastranegara (Musa) untuk diasuh. Keluarga itu punya anak lelaki Anwar (S. Bono), yang bergaul dengan Maria bagaikan abang dan adik. Setelah dewasa hubungan baik Anwar dan Maria itu menimbulkan kecemburuan pada Sumiati (Titien Sumarni), tunangan Anwar pilihan ny. Sastranegara. Saking inginnya ny. Sastranegara bermenantukan Sumiati, maka Maria difitnah mencuri barang-barang perhiasannya.

KINO DRAMA ATELIER

BUNGA RUMAH MAKAN / 1951



Ani (Risa Umami) adalah "bunga" pada rumah makan Sambara milik Dullah (Awaludin). Dengan sendirinya banyak "kumbang". Termasuk Iskandar (Rd. Sukarno), yang cara pendekatannya berbeda dari pria-pria lain. Agak kasar, sehingga terjadi pertengkaran. Tapi, lewat "saling tuding" itu Iskandar membuka kedok kejahatan Dullah.

ANTARA BUMI DAN LANGIT (FRIEDA) / 1950











Film Indonesia pertama yang menampilkan adegan ciuman. Setelah terganyang gelombang protes, diadakan revisi dan diedarkan dengan judul lain, "Frieda". Dr Huyung adalah prajurit Jepang keturunan Korea. Nama Jepangnya Hinatsu Eitaro, sedang nama aslinya Hue Yong. Ia mendapat tugas "menguasai" dunia sandiwara Indonesia semasa pendudukan Jepang. Setelah kemerdekaan, Huyung menyebarkan pengetahuan teater dan film pada antara lain Usmar Ismail, yang dianggap sebagai bapak perfilman nasional. Lahir tahun 1907, Huyung meninggal di Indonesia tahun 1952, setelah menyelesaikan filmnya keempat, "Bunga Rumah Makan".

Ada kejutan di dunia perfilman Indonesia dalam film Antara Bumi dan Langit – diproduksi oleh Stichting Hiburan Mataram dan PFN, disutradarai oleh Dr Huyung yang sejatinya bernama Hinatsu Eitaro, yang dulunya pernah menjadi Kepala Jawa Engeki Kyokai -sebuah sandiwara yang terkenal pada masa itu . Skenario ditangani oleh pengarang terkenal Armijn Pane sehingga getar susastra terasa. Namun terjadi kehebohan sebab untuk pertama kali dalam sejarah perfilman Indonesia karena berani menampilkan adegan ciuman antara bintang tenar S Bono yang berciuman dengan Grace! Gelombang protespun membahana.

STICHTING HIBURAN MATARAN
PFN





GADIS OLAHRAGA / 1951



Karena suaminya meninggal dunia, si ibu (Marlia Harli) menyerahkan anaknya yang bernama Maria yang masih kecil kepada keluarga Sastranegara (Djauhari Effendi, Rusmiati) untuk dijadikan anak asuh. Keluarga Sastranegara juga mempunyai anak bernama Anwar (S. Bono). Keduanya bergaul seperti abang dan adik. Setelah beranjak dewasa, Anwar ditunangkan pada Sumiati (Titen Sumarni) yang merupakan pilihan dari Ny. Sastranegara. Sumiati selalu merasa cemburu pada Maria karena kedekatan Maria pada Anwar. Suatu ketika Sumiati memfitnah Maria telah mencuri barang perhiasan. Akhirnya Maria pulang ke kampung. Disana ia berlatih keras untuk mengembangkan bakatnya sebagai atlet, sehingga mencapai taraf atlit nasional. Dengan bakatnya itu, ia pun muncul di Pekan Olahraga Nasional (PON) II tahun 1951 di Jakarta
Sambungan "Kenangan Masa" (1951). Ikut mengabadikan PON II 1951 Jakarta.