Tampilkan postingan dengan label IKSAN LAHARDI 1950-1990. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IKSAN LAHARDI 1950-1990. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Maret 2020

C.H.I.P.S. DALAM KEJUTAN / 1983

C.H.I.P.S. DALAM KEJUTAN


Agaknya film ini ingin mengulang jenis serupa yang diproduksi setahun sebelumnya dengan pelawak Warkop DKI, mugkin mau bikin seri ke 2 bersama Warkop. Tetapi mungkin saat itu Warkop lagi gila-gilanya sibuk shooting film dan jadi rebutan banyak produksi house, sehingga mumngkin di gantikan dengan pelawak lainnya dengan grup lawak Qomar dkk. 

CHIPS di sini adalah singkatan dari Cara Hebat Ikut Penanggulangan masalah Sosial. Mereka mempunyai kantor, punya asrama, berseragam seperti California Highway Patrols (Chips) yang serialnya terkenal di televisi, tapi yang ini bukan polisi, tak jelas hubungannya dengan polisi. Yang disajikan dalam film ini juga bukan parodi, tapi banyolan dengan seragam Chips itu. Umpamanya, Darto (Darto Helm) selaku anggota chips, terpaksa dirawat di rumah sakit, akibat mengejar Suzy (Shirley Malinton) yang cantik. Dan banyolan diteruskan selama ia dirawat. Banyolan demi banyolan disambung, meski mungkin tak ada jalan ceritanya, seperti menemukan karung yang disangka berisi mayat, ternyata hanya berisi bangkai busuk dll, termasuk menangkap penjahat di akhir film.

P.T. NUGRAHA MAS FILM
 

A FISTFUL OF DRAGONS / 1977 / HONG KONG



FIERCER THAN FURY... DEADLIER THAN DEATH...
White slave trader, Yunus, kills the mother and fiancée of Tanjung because of an age old grudge borne since his father had been killed by Tanjung's father many years before. Tanjung plans a severe and terrifying revenge for this double atrocity on his family. Yunus seeks the help of Ramli and Wongso, two hired killers and martial arts experts. In the fight, Tanjung is badly wounded but is saved by Yunus's sister Lora, who hates her brother for his cruelty. In a rage, Yunus attacks Tanjung and Lora and a fierce and deadly fight ensues. In whose favour will the great spirit decide?

Rabu, 26 Januari 2011

IKSAN LAHARDI 1950-1990



IKSAN LAHARDI
TAN IK SIN
EKSIN
LIE IK SIEN
Lahir Kamis, 23 Januari 1930di Temanggung. Pendidikan : SMA, Akademi Sinemafotografi Universitas Jayabaya, Jakarta. Mengaku sebagai "Mantan Juru Kamera", Iksan memang adalah juru kamera sejak terjun pertama kali di dunia film dalam Dendam dan Asmara (1950). Begitu seterusnya hingga Tugas Baru Inspektur Rahcman (1960). Tahun 1967 memperoleh piala untuk Skenario terbaik dalam Tiga Djari Berbisa (1967). Selama lebih dari 40 tahun berkecimpung, telah diselesaikan lebih dari 60 judul film cerita, di samping film Dokumenter dan Iklan.

ROSE BERACUN1983IKSAN LAHARDI
Director
FISTFUL OF DRAGONS, A 1977 IKSAN LAHARDI
Director
SAMA-SAMA SENANG 1984 IKSAN LAHARDI
Director
TELESAN AIR MATA IBU 1974 IKSAN LAHARDI
Director
MERATAP HATI 1950 RD ARIFFIEN
Director Of Photography
API CEMBURU 1989 IKSAN LAHARDI
Director
SIAPA DIA 1952 TAN SING HWAT
Director Of Photography
BERMAIN DENGAN API 1952 TAN SING HWAT
Director Of Photography
DERITA TIADA AKHIR 1971 IKSAN LAHARDI
Director
DUEL MAUT 1977 IKSAN LAHARDI
Director
HAMIDAH 1974 IKSAN LAHARDI
Director
BUAH BIBIR 1972 IKSAN LAHARDI
Director
I.Q. JONGKOK 1981 IKSAN LAHARDI
Director
RINDU 1973 IKSAN LAHARDI
Director
LIRIKAN ULAR MERAH 1989 IKSAN LAHARDI
Director
JEJAKA-JEJAKA 1985 IKSAN LAHARDI
Director
MATJAN KEMAJORAN 1965 WIM UMBOH
Director Of Photography
APA JANG KAUTANGISI 1965 WIM UMBOH
Director Of Photography
C.H.I.P.S. DALAM KEJUTAN 1983 IKSAN LAHARDI
Director
SEMBILAN JANDA GENIT 1977 IKSAN LAHARDI
Director
TIGA DJARI BERBISA 1967 IKSAN LAHARDI
Director
TAK TERDUGA 1960 L. INATA
Director Of Photography
SAMTIDAR 1972 IKSAN LAHARDI
Director
C.H.I.P.S. 1982 IKSAN LAHARDI
Director
MISTERY IN HONGKONG 1974 IKSAN LAHARDI
Director
RINTIHAN GADIS BUTA 1976 IKSAN LAHARDI
Director
TARI KEJANG 1985 IKSAN LAHARDI
Director
BANGKITNYA SI MATA MALAIKAT 1988 IKSAN LAHARDI
Director
DJEMBATAN EMAS 1971 IKSAN LAHARDI
Director
SETAN KREDIT 1982 IKSAN LAHARDI
Director
KENAPA KAU PERGI 1975 IKSAN LAHARDI
Director
MUSTIKA PEMIKAT 1990 IKSAN LAHARDI
Director
DEADLY DUEL1977IKSAN LAHARDI
Director

C.H.I.P.S. / 1982

CARA HEBAT IKUT PENANGGULANGAN MASALAH SOSIAL


Film komedi klasik ala Warkop ini terinspirasi dari kesuksesan serial TV berjudul mirip yang sangat terkenal pada era awal hingga medio 80-an, yaitu California Highway Patrols (CHiPs), dengan bintangnya Erik Estrada sebagai Ponchorello.

Kali ini trio Dono-Kasino-Indro bekerja sebagai petugas pelayanan masyarakat partikelir (Swasta), khusus di bidang keamanan dan ketertiban. Selain trio DKI, film ini juga dibintangi oleh mendiang Panji Anom, sebagai boss Chips, dan Sherly Malinton sebagai kekasih Dono. Seperti biasa, kejadian-kejadian lucu mulai berhamburan sejak awal film, seperti Kasino mengejar pengendara motor trail yang ugal-ugalan, Indro mengatasi kenakalan seorang anak yang diperankan oleh Memet Mini, hingga Dono yang terpaksa harus berbasah kuyup tercebur ke kali bersama Sherly dan mobil patrolinya gara-gara asyik pacaran.

Ungkapan khas dari film ini adalah "jangkrik boss", yang digunakan Kasino sebagai alasan saat memergoki Panji Anom sedang bermesraan dengan seorang wanita di tengah hutan. Akhir film ini cukup tragis, di mana Dono terpaksa harus mengkandaskan rencananya meminang Sherly, karena Sherly harus menuruti perjodohan dirinya dengan orang lain yang ternyata adalah Panji Anom alias bossnya sendiri. Tetapi, Dono balas dendam dengan luapan amarah yakni dengan cara membanting cerutu bossnya dan Bossnya pun marah tetapi Dono jatuh dengan gaya Salto dari atas ke bawah tetapi bossnya mencari Dono dan akhirnya trio DKI pun tertawa karena ngerjain boss mereka sendiri, sebenarnya akhir film ini berakhir dengan kelucuan pula.
P.T. NUGRAHA MAS FILM





TELESAN AIR MATA IBU / 1974



Yuningsih (Tatiek Tito), yatim-piatu miskin, berhasil menjadi primadona sandiwara keliling. Suparta (Andy Auric), ningrat, jatuh cinta pada primadona itu. Meski ditentang ibunya, Suparta mengawini Yuningsih yang telah hamil. Ibu Suparta lalu berusaha memisahkan pasangan muda itu. , sandiwara disuruh pindah tempat, Suparta sendiri gugur dalam revolusi. Ibu Suparta lalu merenggut anak hubungan Yuningsih-Suparta dari tangan Yuningsih. Lebih celaka lagi, Yuningsih dijual oleh bossnya kpada saudagar kaya. Meski cukup berada tapi Yuningsih tetap merindukan anaknya. Kerinduan itu terobati 18 tahun kemudian ketika anaknya tampil sebagai penyanyi tenar dalam sebuah pertunjukan.

P.T. ARTA CATA FILM

SAMTIDAR / 1972



Meski ayahnya, Ahmad Syarief (A. Hamid Arief) yang semula kaya raya jadi jatuh miskin, karena usahanya bangkrut, sikap Samtidar (Andy Carol) tak berubah. Ia tetap tabah dan rajin belajar. Ketika pindah ke desa, ia juga membantu kakeknya bekerja di ladang. Ayahnya kemudian tak tentu kabarnya ketika mulai mengadu untung ke kota lagi. Oleh seorang kawan usahanya, Syarief diberi jalan ke Hongkong. Untuk membantu keadaan keluarga kakeknya yang miskin, Samtidar lalu juga pergi ke kota untuk mencari kerja.

Yang ditemui ternyata penderitaan, sampai ia ketemu seorang sopir, Kamal (Rofi'ie Prabancana), yang menjadikannya kenek. Setiap tiga hari atau seminggu, ia pulang untuk memberikan hasil kerjanya pada ibunya. Kehidupan agak terangkat, tapi penderitaan masih mengintip. Ayahnya yang berhasil, pulang. Yang dijumpai hanya istrinya, Aminah (Ellya Rosa), yang cepat-cepat diajaknya pergi karena urusan masih banyak. Bahkan kakek-nenek hanya sempat ditinggali surat, karena sedang ada di ladang. Surat diterbangkan angin, hingga kakek-nenek mencari-cari.

Pada saat itu pula Samtidar pulang. Ia sedih dan mengira ibunya celaka seperti yang diimpikannya. Samtidar kembali terlunta-lunta, hampir jumpa dengan orangtuanya di sebuah pertokoan saat ayah-ibunya yang sedang mencari-cari tengah minum sambil memutuskan memasang iklan saja. Samtidar tidak kembali ke tempat Kamal. Ia malah pergi ke warung tempat Kamal biasa makan. Di sini Kamal membaca iklan Samtidar yang hilang. Kamal mengajak Samtidar ke rumah orangtuanya dan minta upah sebuah truk. Permintaan disetujui, tapi Kamal menolak. Ia ingin Samtidar bisa diaku sebagai anaknya juga, karena sudah tujuh tahun kawin tak punya anak. Syarief dan Aminah menolak. Cek pemberian dikembalikan Kamal. Samtidar mengejar. Syarief dan Aminah luluh dan membiarkan Kamal mengakui Samtidar sebagai anaknya.

SERIBU JANJI KUMENANTI / 1972



Kisah cengeng cinta remaja yang tak sampai. Rustam (Andy Auric), yang ayahnya sudah tiada dan hidup tergantung dari pamannya, mencintai dan dicintai Farida (Tanty Josepha), yang ayahnya pergi entah kemana. Percintaan ini mengalami hambatan bertubi-tubi. Ibu Farida yang sakit, menyebabkan Rustam jadi pencopet dan tertangkap. Maka Farida akhirnya memenuhi ajakan temannya jadi pramuria, karena menanti-nanti Rustam yang tak kunjung datang. Setelah dibebaskan Rustam mencopet lagi, karena ia diusir pamannya dan dikeluarkan dari sekolah. Kebetulan yang dicopet dosennya, hingga Rustam malah dibantu jadi asisten dan pacaran dengan anak dosen.

Farida tahu. Maka ketika Rustam kebetulan jumpa dengan Farida di klab malam, Farida bersikap dingin, meski akhirnya mau juga, malah sampai hamil. Justru pada saat ini, Rustam kembali ke anak profesor. Farida pulang kampung dan melahirkan. Bertahun kemudian Rustam menerima kabar Farida sakit keras dan menjumpainya hanya untuk melihat Farida meninggal.

DERITA TIADA AKHIR / 1971

DERITA TIADA AKHIR


Basuki (Iwan Taruna) bersosok direktur dan pengusaha tapi tak pernah tampak kerja. Yang tampak adalah foya-foya di klab malam, minum sampai mabuk dan main perempuan dengan alasan bisnis. Istrinya (Ellya Rosa) adalah istri setia dan mengalami "derita tiada akhir" itu. Anak perempuannya baik dan rajin sekolah, sementara anak lelakinya mengikuti jejak kebinalan ayahnya, hingga dipenjara karena memperkosa penjual jamu bersama teman-temannya. Basuki sendiri terjerat janda muda pemeras, Ivone (Hanny Pelupessy), hingga ia menggunakan uang perusahaan dan masuk penjara juga. Istrinya yang sudah dicerai, hampir mengikuti ajakan kawan lamanya, Hermawan (Dicky Zulkarnaen) untuk hidup di Amerika. Ia memilih bersama anaknya. Dan akhirnya Basuki insyaf sekeluar dari penjara.
P.T. SRI AGUNG UTAMA FILM

BANGKITNYA SI MATA MALAIKAT / 1988



Bangkitnya Si Mata Malaikat adalah film aksi laga tahun 1988 dari Indonesia yang disutradarai oleh Iksan Lahardi dan dibintangi oleh Advent Bangun dan Rani Soraya. Cerita film ini dibuat berdasarkan serial komik Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes TH, terutama dari cerita komik edisi "Bangkitnya Si Mata Malaikat" tahun 1987. Film ini didistribusikan oleh Hargulin Films.

Si Mata Malaikat (Advent Bangun) telah tewas di tangan Si Buta dari Goa Hantu alias Badra Mandrawata (Ricky Hosada).Saat kilat menyambar kuburannya,dengan kepala terpisah ia bangkit lagi sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Ia mencari kepalanya setelah mengobrak-abrik sebuah kampung. Akhirnya ia tahu bahwa kepalanya dibawa Sapu Jagad (Dadeng Herang). Maka setelah berhasil mengalahkan Sapu Jagad, menyandra anaknya, menyuruh istrinya Marni (Rani Soraya) mencari musuh bebuyutan Badra, maka kepalanya bisa kembali. Marni berguru pada seorang sakti Guntur Saketi. Ia diberi ajian Jarum Seribu Halilintar yang harus dipraktekkan bersama muridnya, Darus (Peter Chan Lau). Dibantu Darus dan dengan ilmu yang diperolehnya Marni berhasil mengalahkan Mata Malaikat.

SETAN KREDIT / 1982




Dono, Kasino, dan Indro mendengar berita hilangnya seorang anak melalui radio yang menawarkan hadiah untuk yang menemukan. Mereka bertiga tertarik dengan hadiah yang diberikan untuk menemukan anak yang hilang. Kemudian mereka mendatangi tempat yang dikeramatkan untuk mendapat petunjuk. Sang penunggu meminta syarat kepada mereka untuk mendatangkan orang-orang yang mau menerima kredit. Setelah berusaha untuk mendapatkan orang-orang yang mau menerima kredit, mereka menagih janji untuk mendapat petunjuk, tetapi mereka tidak dapat apa-apa hingga diketahui bahwa berita yang hilang hanya kesalahan, karena sang anak hanya bersembunyi dan dinyatakan hilang.
P.T. NUGRAHA MAS FILM

ROSE BERACUN / 1983




Rose Indrasari (Nena Rosier), primadona sebuah klub malam, merencanakan menikah dengan kekasihnya Fredy (Franky Delarosa). Bram (Wahab Abdi), langganan Rose dan dua temannya berusaha menarik simpati Rose. Namun Rose menolaknya, membuat mereka sakit hati. Ketika Rose dan Fredy dalam perjalanan pulang, Bram dan teman-temannya mencegatnya untuk menghajar Fredy. Kemudian mereka membawa Rose dengan kapal motor, dan memperkosanya secara bergantian. Rose tetap ingin kembali ke Fredy, tetapi kini Fredy menolaknya. Rose sangat terpukul dan berusaha bunuh diri, tapi sempat dicegah oleh Gustaf (Harry Capri). Setelah melayani nafsu Gustaf, Rose diserahkan ke tante Mie (Norma Sanger), germo kelas tinggi.

Rose sebenarnya telah terkena penyakit kotor, Vietnam Rose. Suatu hari Rose bertemu dengan Bram cs dan telah melupakan kejadian buruk. Padahal sebenarnya Rose sangat mendendam. Maka ketika berhasil menghabisi mereka dengan pistol, Rose lalu menyerahkan diri ke polisi.

I.Q. JONGKOK / 1981



Tiga mahasiswa miskin (Dono, Kasino, Indro) menolong Pak Broto (S.Parya)yang kena tabrak lari. Pak Broto meninggalkan sebuah harta karun, dan ketiga mahasiswa itu masuk hutan, naik bukit, menyebrangi sungai mencarinya. Dalam pencarian itu Dono mendapat pacar Maya (Enny Haryono)anak penabrak pak Broto. Film ini disajikan dengan berbagai selingan kejadian lelucon segar sebagai ciri khas tiga serangkai Dono, Kasino dan Hendro.


SEMBILAN JANDA GENIT / 1977



Dul Jitu (Mansjur Sjah) dicerai oleh istrinya, Murni (Susanna Caecillia), karena tidak punya pekerjaan. Murni lalu pergi ke Jakarta dan bergabung dengan delapan janda yang menghuni sebuah rumah. Mereka ini belajar menjadi foto model, peragawati, dll. Murni menjadi terkenal, karena itu ia diincar oleh banyak lelaki; termasuk Ebat (A. Hamid Arif) yang impoten, dan Broto (Zainal Abidin). Ebat hampir berhasil mendekati Murni, namun Broto membocorkan rahasianya pada istrinya. Murni akhirnya kembali lagi pada Dul Jitu.
P.T. INSANTRA FILM

SEMBILAN JANDA GENIT Sutradara: Iksan Lahardi Skenario: Pietradjaja Burnama Produser: Insantra Film
ALKISAH Dul Jitu (Mansyursyah) yang penganggur, setelah melewati pertengkaran sengit, harus berpisah dengan isterinya yang cakep. Murni namanya (Suzana Cecilia). Murni janda kembang dari Sukabumi ini, seperti halnya banyak orang menaruh harapan, berangkat ke Jakarta kota impian. Di sebuah rumah teman yang dituju, ia ternyata harus bergabung dengan 8 wanita lain-berstatus janda pula. Film drama rumah tangga? Anda keliru. Sebab di dalam film ini anda tidak perlu pusing-pusing mengusut asal usul ke 8 janda yang hot dan genit-genit itu. Itu soal tak terlalu penting di mata penulis skenario. Sementara itu di sebuah rumah tangga yang berkecukupan, pak Ebat (Hamid Arief) dikisahkan bertengkar juga dengan isterinya. Alasannya, supaya film ini tetap licin, anunya pak Ebat sering kehilangan tenaga. Pak Ebat harus berpisah dengan isterinya (Ruth Peloupesy). Dul yang merantau ke Jakarta, pernah menolong memasang ban mobil pak Ebat yang meletus di jalan, ternyata 'harus' bertemu lagi dengan pak Ebat. Ini tentu tidak disengaja Dul. Dan Dul sekali lagi memberikan pertolongan pada pak Ebat lewat jamu kuat lelakinya. Jadilah si miskin dan si kaya bersahabat dalam soal itu. Apa kerja 9 kucing betina ini sehari-harinya? Macam-macam. Dari foto model untuk majalah dan kalender, sampai menerima kencan dengan cukong. Tapi tidak jelas, apakah mereka bisa dibawa atau ada pilihan lain, penulis skenario rupanya agak lupa memberi tambahan informasi ini. Sebab agaknya ia lebih sibuk berurusan dengan senda gurau Si Otong yang cebol, pinggul janda yang bengkak, dan nyanyian abracadabra para janda dari pintu ke pintu kamar. Tapi tentu cerita tidak akan seronok kalau ke dalam kumpulan kucing itu tidak dimasukkan seekor atau beberapa ekor serigala. Pilihan penulis skenario ternyata pas, yang masuk ke tempat itu adalah pak Ebat yang sering loyo, bersaingan dengan pak Broto (Zainal Arifin). Siapa yang diperebutkan? Kalau yang dipertaruhkan janda yang biasa-biasa, dan tak ketahuan KTP-nya jauh sebelum film dimulai, tentu sutradara akan repot menyajikan informasi tambahan.

Pilihan jatuh pada Murni yang bintangnya lagi mencorong di rumah madu itu. Soalnya sih bukan apa-apa. Meski pun datang dari pelosok sana Murni ternyata cepat sekali beradaptasi dengan sikonnya. Dari cara berdandan dan bertutur sapa, tidak kentara lagi kalau dulu kakinya sering berkumuh dengan lumpur sawah. Namun cara bernyanyinya di taman nan bertelaga memang tetap saja macam penyanyi dang dut India asembling Jakarta. Kalau Dul, suaminya, menyanyi dengan polos meski kampungan, Murni tampil dengan lipstik di bibir dan odorono di ketiak. Sirik Pak Ebat hampir saja tampil sebagai pemenang, ketika ia berhasil mengajak rendevous Murni berikut 8 janda genit lainnya ke sebuah pantai. Amboi asoinya. Tapi pak Broto yang sirik, lewat adiknya, segera mengadukan perilaku pak Ebat ini kepada isterinya yang membuka salon. Klimaks terjadi ketika pak Ebat yang tengah fly itu, dipergoki isterinya. Ia pura-pura pingsan dengan kocaknya. Rupanya yang empunya cerita masih kepingin lebih seru lagi menyuguhkan gambar di pantai itu. Dul Jitu, entah naik kendaraan kuda terbang dibantu radar, sampai juga ke tempat itu tak kurang suatu apa. Anda bisa tebak. Pak Broto yang siap mengantongi Murni, kini harus berhadapan dengan Dul Jitu. Eh si Murni yang ternyata tetap berhati murni itu, kembali juga pada lelaki lecek kayak si Dul itu.

Sementara pak Ebat telah kembali ke pangkuan isterinya, 8 janda lainnya, dengan gampang satu-satu digaet seorang pemuda. Lancar to jalan ceritanya? Istimewanya film ini, sejak awal sampai akhir tidak ada cium gaya Melayu yang ngos-ngosan. Adu paha di ranjang juga tidak ada, apalagi sampai buka-bukaan yang menyebabkan jantung berdebar-debur. Bukan film seks, karena bikini yang tampil tidak memanggil-manggil syahwat. Film komedi? Bukan. Ia lebih tepat kalau disebut sebuah cerita seloroh -- yang memompa tragedi rumah tangga dengan urat kendor.

SAMA-SAMA SENANG / 1984

SAMA-SAMA SENANG



Film ini tampak sekali memanfaatkan Euis Darliah yang tengah popular. Utuk pelaris lain ditampilkan pelawak yang tergabung dalam Tom Tam Group (Qomar, Kimong, Ogut, Firman ), dan Memed Mini. Maruli Sitompul pun terpaksa melakukan adegan banyolan. Awal film ini bernada banyolan, tapi berakhir dengan sedikit laga dan drama. Kisahnya tentang Euis (Euis Darliah) yang senang nyayi, tetapi kegiatan itu tidak disetujui oleh orang tuanya, yang jadi kebanggaan orang tua adalah anak tertua, Santi (Leily Sagita) yang kuliah di Bandung. Perjuangan Euis jadi penyayi (dengan warna Rock yang menjadi penyayi sungguhan) berhasil, dan anak kesayanganya justru menjadi korban narkoti.

P.T. NUGRAHA MAS FILM


EUIS DARLIAH
KIMUNG
YATTI SUTJIPTO
LEILY SAGITA
MARULI SITOMPUL
MEMED MINI
QOMAR
FIRMANSYAH
OGUT

MUSTIKA PEMIKAT / 1990

 
 
Rani (Ranieta Manopo), penyanyi sebuah klab malam, merasa terhina oleh sikap playboy Hidayat (Pangeran Suud), seorang pangeran dari Brunei, yang kerjanya cuma foya-foya dan mengejar perempuan. Rani memergoki Hidayat memacari perempuan lain. Maka untuk balas dendam, ia memasang susuk di payudaranya. Niatnya untuk mengeruk harta sang pangeran itu. Kawan Hidayat, Ruslan (Johan Saimima), merasa ada yang tak beres. Hidayat dianjurkan pergi ke dukun kenalannya untuk menolak susuk yang dipakai Rani. Syaratnya: susuk juga, cuma susuk yang ada di sebuah goa keramat. Setelah berhasil maka giliran Rani yang tergila-gila. Rani merasa ada yang tak beres. Maka puncaknya, ia mengadakan pesta untuk membuat susuk Hidayat tak berdaya, yaitu membuatnya makan sate dari tangkainya. Pemilik susuk Hidayat, Sri Ratu yang berwujud "roh", marah dan mengobrak-abrik rumah pemberian Hidayat yang dihuni Rani. Rani tewas. Untung Hidayat membawa air yang telah "diisi" dari dukunnya sebagai penolak bala. Air disiramkan pada Sri Ratu, maka meledaklah roh itu.

Sebuah film gado-gado. Ada mistik, ada laga sedikit, dan ada banyolan, dengan tampilnya Mandra, pelawak Betawi.

KENAPA KAU PERGI / 1975








Banjir yang melanda Solo, membuat perusahaan batik milik orang tua Tini (Tuty Kirana) hancur. Sebagai anak tertua Tini lalu berusaha mencari pekerjaan di Jakarta untuk membiayai sekolah adiknya Sukito (Azwir Tanjung) dan Darsih (Eva Devi). 
 
Pekerjaan sulit didapat sehingga akhirnya Tini menjadi pramuria disebuah klab malam dan mengubah namanya menjadi Dessy. Ia berkenalan dengan Irwan (August Melast) dan saling jatuh cinta. Karena masih harus membiayai adiknya, Tini tidak mau diajak menikah. Ia pindah kerja ke klab malam lain. Sementara Irwan yang ternyata kawan Sukito dianjurkan supaya melupakan pramuria Dessy, yang tak diketahui bahwa ia sebenarnya Tini. waktu berkunjung ke tempat Sukito, Darsih berkenalan dengan Irwan dan keduanya menjalin cinta dan berencana nikah. Tini diberitahu bahwa ibunya sakit. Saat ia pulang ke kampung halamannya dan turun dari kereta, ia melihat Darsih dan Irwan menjemput; terguncanglah emosinya. Tini berlari-lari sepanjang rel, sehingga terserempet kereta yang menyebabkan kakinya lumpuh. Dari atas kursi rodanya, ia tersenyum melihat pesta pertunangan adiknya.

DJEMBATAN EMAS / 1971



Purboyo (bambang Hermanto) dan Rofi'ie (Rofie'ie Prabancana), bekas pejuang, tinggal di desa terpencil. Suatu hari mereka sempat bentrok dengan pemuda-pemuda kota, yang diakhiri dengan rasa hormat pemuda kota. 
 
Cuma, mobil pemuda-pemuda kota ini tanpa sengaja merobohkan jembatan satu-satunya yang menghubungkan desa terpencil itu dengan kota. Maka beramai-ramai mereka memperbaiki jembatan. Dalam kegiatan itu tumbuh rasa cinta Purboyo dan Henny (Dien Novita), salah satu dari rombongan pemuda kota. Waktu jembatan selesai dan diadakan pesta desa, ada gerombolan datang menyerbu. Purboyo dan Rofi'ie angkat senjata lagi. Purboyo terluka dan tewas.
P.T. SRI AGUNG UTAMA FILM

BAMBANG HERMANTO
A. HAMID ARIEF
FIFI YOUNG
ELLYA ROSA
HERRY HERMAWAN
NETTY HERAWATI
AMINAH BANOWATI
JUSMAN
EDDY GOMBLOH
ATMONADI
MANAN DIPA
NURNANINGSIH

TARI KEJANG / 1985

TARI KEJANG


Robin (Denny Malik) seorang pelajar SMA, mempunyai klub tari kejang. Amanda (Kristina N.), teman sekelasnya ikut dalam klub itu, tapi kakaknya, Richard (Kansil, Ronald) melarangnya karena hasutan Remy yang menyukai Amanda. 
 
Amanda tak menyukai Remy, yang kemudian ketahuan pecandu narkotika. Remy dan Richard mengacau acara Robin yang lalu jadi korban, karena dianggap biang kekacauan. Robin ditahan, padahal klubnya harus menghadapi festival. Amanda meyakinkan ayahnya dan polisi agar Robin diperbolehkan mendukung grupnya. Usaha Amanda membuahkan hasil. Remy dan Richard kembali mengacau. Mereka mencegat Robin di tengah jalan dan terjadi perkelahian. Untung polisi cepat datang dan segera tahu siapa sebenarnya biang pengacaunya. Kini ganti Remy dan Richard yang masuk penjara.

RINTIHAN GADIS BUTA / 1976


 
Film ini dimaksudkan untuk memeras airmata, karenanya hampir sepanjang film berisi tangis dan sendu hati. Siti (Yatie Octavia), yang buta harus menanggung derita. Mulai dari terbelitnya hutang ibunya pada Soleh (Wahab Abdi), sampai pada perkosaan yang dilakukan Soleh pada diri Siti. Dullah (Awang Darmawan), bekas bajingan yang bertobat setelah mencintai Siti, terpaksa merampok, karena harus mengganti barang-barang yang dihilangkannya. Ia tertembak. Sebelum meninggal, kornea matanya diambil untuk Siti, hingga bisa melihat kembali.
P.T. INSANTRA FILM

MISTERY IN HONGKONG / 1974

MISTERY IN HONGKONG


Dukun ilmu hitam (Ruth Pelupessy) sangat rakus terhadap uang dan ia tega mengorbankan rumah tangga anak tirinya, Alamsyah (Hendra Cipta) dan Monalisa (Eva Devi). Mona dihasut untuk bercerai, tapi ia menolak. Hal ini berbalik ketika ia berjumpa dengan kawan lamanya, Chandra (Fadly), yang kini menjadi direktur dan menikah dengan Yuliwati (Mila Karmila) dan mempunyai anak bernama Tony (Undrawan Gunawan). Chandra menolong Mona dari perasan ibu tirinya, tapi ia akhirnya jatuh cinta dan melupakan istrinya. Mona menjadikan Alamsyah sopir Yuli. Maka giliran Alamsyah-Yuli yang serong, bahkan sampai menikah setelah masing-masing cerai. Hubungan serong-menyerong ini akibat guna-guna sang dukun, dengan maksud menguasai harta. Karena tak direstui orangtuanyanya, Alamsyah-Yuli lalu bermukim di Hongkong. Di kota ini, Alamsyah mulai memeras Yuli. Dalam sebuah pertengkaran, Alamsyah menghempaskan Tony hingga tewas. Yuli kalap, tapi juga terbunuh. Sementara Chandra sendiri sudah bangkrut dan menjadi sopir taksi. Polisi Indonesia yang mendengar kabar pembunuhan, lalu mengintai Alamsyah dan menangkapnya dengan bantuan Mona. Alamsyah dijatuhi hukuman seumur hidup. Chandra hanya bisa menyesal.