Tampilkan postingan dengan label ISHAK SUHAYA / Ishak Soehaya 1965-1974. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISHAK SUHAYA / Ishak Soehaya 1965-1974. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Juni 2011

ISHAK SUHAYA / Ishak Soehaya 1965-1974


Lahir di Binjai, Sumatera Utara. Pendidikan : SLA, Kursus melukis di ASRI Medan, tamat Bari Sekolah Musik di Medan (1958), masuk ATNI di Jakarta dan kursus bahasa Inggris.Tahun 1960 Ishak mulai memasuki dunia film sebagai Juru Suara dalam pembuatan film "Lahirnja Gatotkatja" (1960). Kemudian dilanjutkan dalam "Tjita Tjita Ajah" (1960), "Anak rawan Disarang Penyamun" (1962).Pertama kali ia main film sebagai Figuran dalam film "Pagar Kawat Berduri" (1961). Kemudian meningkat menjadi Peran Pembantu dalam film-film "Darah Nelajan" (1964), "Karma" (1965), "Pantjaroba" (1966), "Mutiara Hitam" (1967), "Awan Djingga" (1970), dan lain-lain.Penyutradaraan dalam film dimulainya pada tahun 1972 dalam film "Pelangi Dilangit Singosari". Dalam film ini ia merangkap sebagai Penulis Skenario. Kemudian disusul dengan film "Lagu Untukmu" (1973), dan beberapa buah film dokumenter, antara lain "Jabar Membangun" (1976), "Persawahan Pasang Surut" (1976).Selagi aktif di dalam film, Ishak juga sering muncul di TVRI bermain sandiwara di tahun' 60-an.

DARAH NELAJAN1965HASMANAN
Actor
KARMA 1965 PITRAJAYA BURNAMA
Actor
PELANGI DI LANGIT SINGOSARI 1972 ISHAK SUHAYA
Director Composer
FLAMBOYANT 1972 SJUMAN DJAYA
Actor
LAGU UNTUKMU 1973 ISHAK SUHAYA
Director
ALI BABA 1974 ISHAK SUHAYA
Director
APA JANG KAU TJARI, PALUPI? 1969 ASRUL SANI
Actor
AWAN DJINGGA 1970 LILEK SUDJIO
Actor
MUTIARA HITAM 1967 HASMANAN
Actor

PELANGI DI LANGIT SINGOSARI / 1972



Sebagian dari legenda Ken Dedes, yang dalam sejarah dikenal sebagai istri Tunggul Ametung yang kemudian jadi Raja Singosari. Dalam film ini Ken Dedes (Emilia Contessa), masih gadis yang sudah pacaran, lalu dibawa lari oleh Tunggul Ametung. Sebagian besar kisah film bukan tentang Ken Dedes, tapi tentang Agni (Pong Hardjatmo), murid ayah Ken Dedes. Konon yang dimaui oleh sutradara adalah Agni ini menjadi pembela kebenaran dan penentang kesewenangan yang gagal, meski sebelumnya ia sudah diberi senjata sakti dan berhasil mengambil akar jimat di gua sebuah gunung. Ia meninggal saat melawan bala tentara Tunggul Ametung yang melarikan Ken Dedes.

LAGU UNTUKMU / 1973

 

Biar berisikan delapan lagu, film ini sukar dikatakan sebagai film musikal, meski mungkin maunya begitu. Film ini lebih tepat dikatakan sebagai sebuah parade musik atau penyanyi, bak sebuah acara musik televisi. Charma (Charma), mahasiswa arsitektur, jatuh cinta pada Anita (Grace Simon). Berkat nasihat-nasihat Bagio Sumarto (S. Bagio), seniman tua, Charma berhasil memiliki Anita, meski tak disetujui ibunya, yang ningrat dan beranggapan bahwa seniman itu menurunkan martabat keluarga. Sebuah anggapan yang agak aneh juga, karena pendapat semacam itu masih hidup di tahun pembuatan film. Charma juga membantu Bagio mewujudkan cita-citanya: membangun perkampungan artis dengan jalan mengadakan pertunjukan besar-besaran. Pertunjukan berhasil. Dan Anita itu ternyata anak Bagio yang sudah lama pisah dari istrinya.
 

ALI BABA / 1974




Bintang-bintang terkenal yang dipasang tentunya dimaksudkan untuk melariskan film. Kisahnya sendiri terdiri dari rangkaian banyolan seperti umumnya film banyolan. Yang mungkin unik adalah penggunaan mobil bernama Abunawas yang bak manusia, bisa berjalan sendiri, bahkan bisa terbang, dan "pengenalan" mengenai olahraga terjun payung. Kisahnya berputar dari tiga serangkai Us Us, Alwi (keduanya pelawak) dan Dedi Damhudi (penyanyi). Karena mengejar-ngejar cewek cantik Yatie Octavia, tiga serangkai tadi kesasar jadi penerjun payung. Ternyata Yatie adalah pacar Mansur, pelatih terjun payung tadi.

P.T. DIPA JAYA FILM