Tampilkan postingan dengan label LUPUS III TOPI-TOPI CENTIL /1989. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LUPUS III TOPI-TOPI CENTIL /1989. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Maret 2011

ACHIEL NASRUN / Nasril Nasrun / 1981-1991

ACHIEL NASRUN
Sutradara yang banyak mengambil film-film anak muda yang ngetrend saat itu. Hampir semua filmnya tentang hal itu. Mencoba meraup kesuksesan dari sebuah trend gaya anak muda saat itu, baik itu dari novel, cerpen, drama radio, dan juga selera anak muda di jamannya.

Lahir Minggu, 29 Oktober 1950 di Jakarta. Pendidikan : SMA; dan Kursus Elementer Sinematografi.

Dengan status Asisten Penata Artistik, Achiel Nasrun mengawali karirnya di dunia film pada tahun 1971 lewat film Rina produksi Geeta Indah Film yang disutradarai Abubakar Djunaedi . Tahun-tahun berikutnya ia membantu kerja para sutradara ternama: Sjuman Djaya (Atheis), dan Teguh Karya (Perkawinan Dalam Semusim). Tahun 1977 ia menjadi asisten sutradara, mendampingi Teguh Karya, menggarap film Badai Pasti Berlalu. Sejak itu sampai tahun 1980, dalam status sebagai asisten sutradara. Baru pada 1981, Achiel Nasrun menjadi sutradara penuh dengan karya Dalam Kabut dan Badai. Ketika produksi film Indonesia kian berkurang dan lesu, Achiel mengalihkan kegiatannya dengan menggarap film TV dan sinetron, antara lain Randi dan Yoso (film TV, 1992), Mawar Mekar di Antara Duri (1995), Cinta Dan Dusta (1997), dll.


ANAK-ANAK GASS... 1988 ACHIEL NASRUN
Director
KULIHAT CINTA DI MATANYA 1985 BOBBY SANDY
Director
SUAMI, ISTRI DAN KEKASIH 1994 SLAMET RIYADI
Director
RICKY 1990 ACHIEL NASRUN
Director
OLGA DAN SEPATU RODA 1991 ACHIEL NASRUN
Director
LUPUS V 1991 ACHIEL NASRUN
Director
LUPUS IV 1990 ACHIEL NASRUN
Director
LUPUS 1987 ACHIEL NASRUN
Director
LUPUS II 1987 ACHIEL NASRUN
Director
DALAM KABUT DAN BADAI 1981 ACHIEL NASRUN
Director
SI ROY 1989 ACHIEL NASRUN
Director


BEDA SUTRADARA BEDA SENTUHAN

Sutradara Achiel ini terkenal dengan film Lupusnya, tentu karena novel karya Hilman ini yang laris manis di kalangan anak muda. Dan serial Lupus ini juga muncul di Majalah anak muda Hai, karena itu sangat mudah untuk memfilmkan Lupus, selain sukses di majalah remaja yang terkenal, sukses juga novelnya, dan semoga sukses juga di filmnya, untung tidak membuat drama radionya juga yang bisa mempopulerkan Si Boy atau Warkop dahulu. 

Lupus, orang sudah bisa menebak seperti apa sosoknya, walaupun konon sosok lupus adalah cermin dari si penulis sendiri Hilman. Tapi diskrispi sosok Lupus di tulisan dan novel sangat mengispirasikan pembacanya tentang sosok berjambul gaya Duran-duran dengan permen karet, tas sekolah yang panjang sehingga mudah untuk dibayangkan sosok lupus ini, selain itu juga yang terkenal sosok lupus siluet itu.


Lalu muncul Riyan Hidayat dalam lupus sebagai lupus, penonton langsung setuju, kerena sosok yang pas dan sebagainya dia juga Bintang film remaja yang banyak penggemarnya. Lupus 1 dibuat, sukses, Lupus 2 kurang sukses apa masalahnya? Banyak yang bilang karena cerita, padahal pemain masih sama dengan lupus 1. Memfilmkan novel tidak mudah. Lupus 1 mungkin sangat fokus cerita dari novel ke film yang mengambil satu fokus saja, sedang lupus 2 banyak fokusnya sehingga tidak terarah mau kemana. Karena lupus 2 kurang sukses, maka muncul lupus 3. Dan entah kenapa dapur perusahaan film ini mengganti pemeran Lupus dan temannya. Lupus di perankan sendiri oleh Hilman dan rekannya. Setelah itu, lupus 3 topi-topi centil tidak sukses, maka peran lupus di kembalikan lagi ke Ryan Hidayat, ytang salah satu aktor kesayangan Achiel Nasrun. 


Sutradara ini juga selalu memfilmkan novel-novel remaja dari Gramedia, kiat dia sukses di lupus 1, membuat gramedia tertarik dengan dia, maka, hampir semua novel Hilman di filmkan melalui sutradara ini, selai buku Hilman judul Lupus dan Olga, juga buku novel Gola Gong "Balada Si Roy" dan juga sejumlah novel cinta kelasik lainnya.



Siapa Hilman?
Hilman Hariwijaya yang lahir di (lahir di Jakarta,Indonesia, 25 Agustus 1964; umur 48 tahun) ini adalah seorang penulis Indonesia. Namanya dikenal sejak menulis cerita pendek yang diberi judul Lupus di majalah Hai dibulan Desember 1986, yang kemudian dibukukan menjai sebuah novel. Kini setelah ia tidak produktif lagi menulis novel, laki-laki yang mengagumi sosok penulis Arswendo Atmowiloto dan Astrid Lindgren ini merambah dunia pertelevisian dengan menulis skenario dari sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), Melati untuk Marvel, dan lain-lain. Ia juga memroduseri film The Wall.


Lupus adalah karakter tokoh laki-laki yang diciptakan Hilman ditahun 1986 melalui cerpen di majalah Hai. Dibukukan pada bulan November 1986. Diceritakan Lupus berprofesi sebagai pelajar dan wartawan muda di majalah Hai. Ia tinggal bersama Mami dan adiknya yang bernama Lulu. Hilman juga merilis buku Lupus Kecil dan Lupus ABG sebagai wujud Lupus di masa SD dan SMP, yang ditulis bersama Boim LeBon. Seri ini telah menghasilkan 5 film layar lebar dan sinetron dari 52 buku yang ada, dengan Ryan Hidayat, Oka Sugawa, Rico Karindra, Irgy Ahmad Fahrezy dan Attar Syah yang berperan sebagai Lupus.

Olga adalah karakter tokoh wanita yang diciptakan Hilman pada tahun 1990 di majalah Mode. Pertama kali dibukukan pada Juli 1990. Diceritakan Olga sebagai pelajar yang bekerja sampingan sebagai penyiar radio di Radio Ga Ga. Ia tinggal bersama kedua orantuanya, dan memiliki sahabat, Wina. Seri ini telah dijadikan 1 judul film dan 3 musim sinetron dengan Desy Ratnasari, Sarah Sechan, Melly Manuhutu, dan Sissy Priscillia berperan sebagai Olga.


Lupus 3 Topi-topi centil sangatlah beda dengan yang sebelumnya, rombak total, sutradaranya EDI SISWANTO (ini film pertama dia dan terakhir) dan pemain lupus bukan Riyan Hidayat lagi, tapi langsung Hilman sang penulis novel. Tapi ternyata malah semakin tidak sukses, sehingga lupus 4 dan lima di kembalikan lagi format awalnya.

Hilman Lahir di Jakarta, tanggal 25 Agustus, bintangnya Virgo, bo! Hilman yang turunan Jasun alias Jawa-Sunda ini punya papa tentara berpangkat kolonel. Mulai ngarang sejak ABG, dengan membuat serial Lupus di majalah HAI yang berhasil mengangat namanya. Ia juga pernah juara ngarang di majalah yang sama. Pernah kuliah di UNAS jurusan Sastra Inggris. Hilman Hariwijaya dengan Lupus-nya merupakan fenomena dalam dunia penerbitan Indonesia. Lupus#1: Tangkaplah Daku Kau Kujitak, terbit Desember 1986, cetakan pertamanya sebanyak 5.000 eksemplar habis dalam waktu kurang dari satu minggu. Hilman menulis puluhan judul yang meliputi seri Lupus, Lupus ABG, Lupus Kecil, Lupus Milenia, Olga, Lulu, Keluarga Hantu, Vanya, Vladd, Dua Pelangi dan beberapa judul lepas.

Beberapa karyanya ditulis bersama Boim,Gusur dan satu bernama Zara Zettira. Tiras total penjualan bukunya mencapai jutaan eksemplar!Jumlah yang luar biasa untuk ukuran Indonesia,mengingat tiras “normal” buku lain rata-rata 3.000-5.000 eksemplar,dan itu pun tidak habis terjual dalam waktu satu tahun.Kisah Lupus menggambarkan gaya hidup remaja. Sarat dengan humor orisinal, terutama unik dalam gaya bahasa dan pilihan kata yang seenaknya. Tapi justru dengan gaya bahasa seperti itulah yang pernah dianggap merusak bahasa Indonesia-Lupus menjadi produk yang khas,disukai dan diakrabi para remaja.


 Kali ini Lupus dimainkan sendiri oleh pengarangnya Hilman. Tetap melukiskan dunia remaja di sekolah, rumah dan juga pacarannya dengan Poppy (Ita Purnamasari). Semua serba ceria, sedikit liar tapi tetap terkendali. Lupus sendiri tak jelas apa yang dilakukannya, kecuali sibuk mengurusi ayamnya. Tiba-tiba mendekati akhir film, Lupus pandai berpidato tentang banyak hal termasuk soal demokrasi dan keadilan sosial.


LUPUS III TOPI-TOPI CENTIL /1989


Di sutradarai


EDI SISWANTO
Kali ini Lupus dimainkan sendiri oleh pengarangnya Hilman. Tetap melukiskan dunia remaja di sekolah, rumah dan juga pacarannya dengan Poppy (Ita Purnamasari). Semua serba ceria, sedikit liar tapi tetap terkendali. Lupus sendiri tak jelas apa yang dilakukannya, kecuali sibuk mengurusi ayamnya. Tiba-tiba mendekati akhir film, Lupus pandai berpidato tentang banyak hal termasuk soal demokrasi dan keadilan sosial.
 P.T. KANTA INDAH FILM

HILMAN HARIWIJAYA
WINA WIDYAWATI
ITA PURNAMASARI
BOIM
GUSUR ADHIKARYA
RIMA MELATI
SYLVANA HERMAN
DEDDY MIZWAR
MANGARA SIAHAAN
GITO GILAS