Tampilkan postingan dengan label TORRO MARGENS 1974-1994. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TORRO MARGENS 1974-1994. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Juli 2012

TORRO MARGENS 1974-1994



Wajah yang Khas, dan suara berat yang khas juga.

Torro Margens (lahir di Pemalang, Jawa Tengah, 5 Juli 1950; umur 59 tahun) seorang aktor dan sutradara di era tahun 1970an dan 1980an, sampai sekarang ia masih aktif bermain di sinetron. Torro Margens dikenal luas masyarakat, karena perannya yang acapkali berperan sebagai peran antagonis. Diantara film, sebagai sutradara ia memakai aktor dan aktris seperti Barry Prima, Raja Emma, Kiki Fatmala, dan Ayu Azhari.

PERAN yang dimainkan Torro Margens tak pernah lepas dari lakon marah, kejam, pemabuk. Pendek kata yang serba antagonis. Aktor yang berangkat dari teater ini mengaku tak pernah mengambil sekolah atau kursus untuk menghasilkan watak yang meyakinkan sebagai tokoh jahat. Tapi, dia juga tak mau pelit berbagi rahasia dapur.

Agar sukses berperan sebagai tokoh tamak seperti Pak Karta dalam sinetron "Aku Ingin Pulang" misalnya, dia cuma perlu melakukan beberapa hal. "Hanya perlu konsentrasi dan penghayatan penuh," ujar ayah tiga anak ini. Pria separuh baya dan berambut gondrong ini juga tak pernah kesulitan memerankan bermacam-macam karakter. Sebab, ia selalu mempelajari skenario dengan baik sebelum tampil. "Yang saya butuhkan hanya sedikit waktu untuk konsentrasi agar dapat berperan dengan total," ujar Torro.

Toro Margens puluhan tahun malang melintang di dunia film, sebelum wajahnya menghiasi sinetron-sinetron Indonesia. Dia sudah ikut meramaikan film Indonesia tahun 1970-an sebagai pemeran pembantu.

Main Film Sejak Muda
Laki-laki kelahiran Pemalang, 5 Juli 1950 ini terjun ke dunia film sejak umur 20-an. Pada tahun-tahun pertamanya di dunia film, laki-laki bernama asli Sutoro Margono ini pernah ikut bermain dalam Neraka Perempuan (1974) bersama Dicky Zulkarnain. Di film ini Torro tidak memerankan tokoh jahat.

Torro ikut juga dalam Antara Surga dan Neraka (1976) yang bercerita tentang tiga bujangan yang bekerja memuaskan para pelanggan perempuan—agak mirip Quickie Express (2007). Ia juga beberapa kali ikut film yang digarap Ratno Timoer pada 1970-an.

Film-film yang dibintangi Torro antara lain: Ciuman Beracun (1976), Si Buta dari Gua Hantu (1977), Sirkuit Cinta (1978), Sirkuit Kemelut (1980), Perawan Rimba (1982), Ken Arok-Ken Dedes (1983), Tutur Tinular III (1992), Si Kabayan Mencari Jodoh (1994), Janus: Prajurit Terakhir (2003), 9 Naga (2006), Tendangan dari Langit (2011), Mencari Hilal (2014), dan Love for Sale (2018).

Soal nama Margens, tak jelas sejak kapan dia memakainya. Setidaknya sejak 1970-an dia sudah memakai nama itu.

Di era 1970-an juga, Torro Margens pernah bermain bersama George Rudy dalam film Sirkuit Cinta (1978). Di film ini, seperti dicatat J.B. Kristanto dalam Katalog Film Indonesia 1926-1995 (1995: 192), Torro memerankan tokoh bernama Margens. Margens bersaing melawan atlet motor cross bernama Wisnu (yang diperankan George Rudy) demi memperebutkan Yanti (yang diperankan Yati Octavia). Di film ini Torro juga memainkan peran jahat.

Dunia Teater dan Sutradara
Torro Margens adalah orang teater. Menurut buku Festival Film Indonesia 1988, “Lelaki ganteng ini cukup dikenal sebagai teatrawan muda potensil, dan pernah terpilih sebagai aktor terbaik pada festival teater se—DKl”.

Torro memang bergiat dalam teater di Sanggar Prakarya. Belakangan dia jadi pemimpinnya.

Tapi Torro tak cuma bertindak sebagai aktor, dia juga pernah jadi sutradara. Film yang disutradarainya pada 1980-an salah satunya Bercinta dalam Badai (1984), di mana Meriam Bellina, Richie Richardo, dan Ayu Azhari bermain bersama.

Tak hanya film dengen genre drama menye-menye, drama yang dibumbui adegan laga pun Torro ikut membuatnya. Bersama Imam Tantowi, Torro menggarap Preman (1985). Di film itu ada Ayu Azhari dan Barry Prima. Imam Tantowi dan Torro tercatat sebagai penata skenario dan sutradara.

Torro kemudian menyutradarai lagi film bertema preman, Yang Perkasa (1986). Barry Prima bermain pula dalam film ini.

Setelah itu, ia lebih banyak menggarap film-film silat dan laga. Di antaranya Balada Cinta Anglingdarma (1990), Anglingdarma II (Pemberontakan Batik Madrim) (1992) dan Saur Sepuh V (Istana Atap Langit) (1992).

Film-film ini cukup sering dibicarakan para penonton film Indonesia. Akting dan penampilan Barry Prima sebagai Anglingdarma bahkan kerap diingat banyak orang.

Prestasinya dalam bidang penyutradaraan juga diakui publik. “Sebagai sutradara, ia pernah menjadi nominator dalam Festival Film Indonesia 1985 lewat Pernikahan Berdarah,” seperti ditulis buku Bangkitkan sinema baru Indonesia: Festival Sinetron Indonesia 1996 (1996: 59).

Di masa-masa suramnya perfilman Indonesia era 1990-an, Torro Margens ikut juga dalam Kuldesak (1998)—sebuah usaha dari beberapa sineas muda untuk membangkitkan film-film Indonesia.


Uka Uka hingga Wakil Bupati

Belasan tahun terakhir, Torro Margens ikut terjun ke sintetron dan FTV. Seperti biasa di sana dia meramaikan dunia hiburan dengan karakter antagonis. Generasi milenial tampaknya hanya mengenalnya sebagai aktor dengan peran-peran jahat saja.

Barangkali yang paling diingat dari Torro Margens pada generasi masa kini adalah kata "uka uka". Ucapan itu berasal nama acara misteri di salah satu stasiun televisi swasta pada awal 2000-an. Torro bertindak sebagai pembawa acara yang selalu mengatakan "uka uka" seperti merapal mantera.

Sebagai seniman kondang yang punya nama, alumnus Madrasah Paduraksa Pemalang ini pernah mengadu peruntungan sebagai calon wakil bupati. Ia mendampingi calon bupati Imam Santoso dalam Pilkada Pemalang 2010. Mereka maju sebagai pasangan independen. Sayang, nasib baik tidak di tangan mereka waktu itu.

Pada 2016, Torro terlibat dalam film yang dibesut Gatot Brajamusti, DPO. Dalam film yang tidak jelas nasibnya itu Torro berperan sebagai Satam. Gara-gara film ini Torro pernah diperiksa polisi terkait pistol yang digunakan dalam beberapa adegan, tapi hanya sebagai saksi.

Sebelum tutup usia pada 4 Januari 2019, tepat hari ini setahun lalu, wajah Torro Margens sempat muncul dalam film Love For Sale (2018) yang dibintangi Gading Marten, putra Roy Marten. Torro dan Roy tidak hanya satu angkatan, tapi juga pernah bermain bersama. Dalam Love For Sale, Torro berperan sebagai Pak Kartolo.

Torro Margens, bernama asli Sutoro Margono, lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada 5 Juli 1950. Sejak kecil dia bercita-cita menjadi aktor dan sutradara.

“Saya mulai tertarik dengan dunia seni peran karena kecintaan saya pada fim India, pada waktu kecil. Setiap pulang nonton filmnya, selalu saya menirukan gerak akting pemain India di kaca. Lho kok beda? Kenapa tubuh saya yang kelihatan cuma sebagian? Kenapa nggak seperti di film, seluruh tubuh bisa kelihatan. Berangkat dari keinginan tubuh saya kelihatan di film seperti artis India, akhirnya saya menekuni seni teater,” kata Torro dalam wawancara dengan majalah Film tahun 1993.

Dalam Festival Film Indonesia 1988 disebut Torro yang hanya lulus SLTA kemudian kursus seni peran di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, workshop acting di Dir. Kes. Dirjen Kebudayaan, dan lokakarya penyutradaraan Dewan Kesenian Jakarta bidang teater. Dia cukup dikenal sebagai pemain teater muda potensial, dan pernah terpilih sebagai aktor terbaik pada festival teater se-DKI Jakarta. Sanggar Prakarya, wadah teater anak-anak muda yang dipimpinnya, berulang kali muncul sebagai yang terbaik dalam festival teater.

“Di bidang teater, nama Torro tidak bisa dipandang sebelah mata, permainannya memikat dan mengundang decak kagum penonton pertunjukannya,” demikian komentar majalah Film.

Torro juga pernah menjadi seorang dubber film luar. Menurut majalah Film, dia termasuk pen-dubber kelas satu dan cukup mahal setiap suaranya untuk menggantikan suara orang lain.

Torro mulai main film pada 1974 dalam Neraka Perempuan. Sepuluh tahun kemudian, dia menyutradarai film perdananya, Bercinta dalam Badai. Dia mengaku cukup puas karena hasil penyutradaraan itu untuk memenuhi syarat menjadi sutradara yang telah ditetapkan organisasi KFT (Karyawan Film dan Televisi). Waktu itu, untuk menjadi sutradara film atau televisi harus lulus sertifikasi dari KFT.

“Ketika hasil penyutradaraan pertama saya serahkan ke KFT. KFT langsung mengakui hasil garapan saya bagus. Saya tanpa harus menunggu film kedua dan ketiga, langsung dikukuhkan sebagai sutradara resmi. Itu kebanggaan saya,” kata Torro.

GOYANG SAMPAL TUA 1978 RATNO TIMOER
Actor
SEPASANG MATA MAUT 1989 TORRO MARGENS
Actor Director
ADUH ADUH MANA TAHAN 1980 SUSILO SWD
Actor
SORGA DUNIA DI PINTU NEKA 1983 HENKY SOLAIMAN
Actor
ANAK-ANAK TAK BERIBU 1980 MAMAN FIRMANSJAH
Actor
PERNIKAHAN BERDARAH 1987 TORRO MARGENS
Director
TUTUR TINULAR III 1992 SOFYAN SHARNA
Actor
PELAYAN GEDONGAN 1983 RATNO TIMOER
Actor
MALAM PENGANTIN 1975 LUKMAN HAKIM NAIN
Actor
ANNA MARIA 1979 HASMANAN
Actor
ANTARA SURGA DAN NERAKA 1976 RATNO TIMOER
Actor
SORGA YANG HILANG 1977 PITRAJAYA BURNAMA
Actor
KABUT ASMARA 1994 TORRO MARGENS
Director
SI BUTA DARI GUA HANTU 1977 PITRAJAYA BURNAMA
Actor
SI KABAYAN MENCARI JODOH 1994 MAMAN FIRMANSJAH
Actor
NERAKA PEREMPUAN 1974 CHARLES ANAKOTTA
Actor
SIRKUIT CINTA 1978 RATNO TIMOER
Actor
SIRKUIT KEMELUT 1980 LUKMAN HAKIM NAIN
Actor
BLOK M 1990 EDUART P. SIRAIT
Actor
PREMAN 1985 TORRO MARGENS
Director
PERAWAN RIMBA 1982 DANU UMBARA
Actor
LUKISAN BERLUMUR DARAH 1988 TORRO MARGENS
Director
BERCINTA DALAM BADAI 1984 TORRO MARGENS
Director
PRABU ANGLINGDARMA 1990 TORRO MARGENS
Director
AKIBAT GODAAN 1978 MATNOOR TINDAON
Actor
MENUMPAS TERORIS 1986 IMAM TANTOWI
Actor
YANG PERKASA 1986 TORRO MARGENS
Director
BERCANDA DALAM DUKA 1981 ISMAIL SOEBARDJO
Actor
SAUR SEPUH V 1992 TORRO MARGENS
Director
KEN AROK - KEN DEDES 1983 DJUN SAPTOHADI
Actor
ASSOY 1977 RATNO TIMOER
Actor
BENCI TAPI RINDU 1979 RATNO TIMOER
Actor
CINTA BERDARAH 1989 TORRO MARGENS
Actor Director
CIUMAN BERACUN 1976 RATNO TIMOER
Actor
KAU DAN AKU SAYANG 1979 RATNO TIMOER
Actor
GONDORUWO 1981 RATNO TIMOER
Actor
PRABU ANGLINGDARMA II 1992 TORRO MARGENS
Director
SURGAKU NERAKAKU 1994 TORRO MARGENS
Actor Director

PRABU ANGLINGDARMA II / (Pemberontakan Batik Madrim) / 1992

  PRABU ANGLINGDARMA II / (Pemberontakan Batik Madrim)

 












Baru sebentar menikmati kemesraan dengan Dewi Anggorowati (Gitty Srinita), Anglingdarma mendapat perintah untuk melakukan tapa lagi dengan cara berkelana menghapuskan ketidakadilan, tanpa nama dlsb, untuk menebus dosanya terhadap istri pertamanya yang mati membakar diri, sedang Anglingdarma tidak melakukannya. Maka ia terpaksa meninggalkan istrinya yang sedang hamil muda. Ia berkelana bersama Batik Madrim (Baron Hermanto) dan Klungsur (Wingky Haroen). Ketika berada di Kertanegara, Anglingdarma berhasil menyembuhkan penyakit putri raja, Ken Trisulowati (Hesty Syani). Sebentar menikah, hamil muda, kembali Anglingdarma menjalani tapanya. Kali ini Ken memaksa ikut. Di tengah jalan, ia melihat utusan raja yang menginginkan Ken jadi istri tapi ditolak, hingga Ken jatuh sakit. Ia keluar dari raganya untuk menemui utusan raja itu. Saat itu digunakan Batik Madrim untuk masuk raga Anglingdarma dan kembali ke kerajaan untuk mereguk kasih bersama Anggorowati, yang sudah lama dirindukannya. Anggorowati curiga. Ia mencari akal: minta ayam bisa bicara. Saat Roh Batik Madrim masuk raga ayam, roh Anglingdarma kembali masuk ke raganya. Karena utusannya kalah, raja yang menginginkan Ken lalu menantang duel Anglingdarma. Batik Madrim mengorbankan diri. Anglingdarma memaafkan Batik Madrim, yang bisa mengalahkan raja jahat, tapi dengan tebusan nyawanya. Dosa Anglingdarma diampuni.

P.T. ELANG PERKASA FILM

Rabu, 09 Februari 2011

SAUR SEPUH V (Istana Atap Langit) / 1992

SAUR SEPUH V


Yang ke 5 ini sutradaranya bukan Imam Tantowi lagi, tetapi Torro Margens.

Yang ke 5 ini sudah muncul ke anehan dengan munculnya sebahagian orang-orang Cina pendeta yang dibuat selayaknya film kung fu cina. Judi aura kerjaan jawa dengan ajian ilmu hebat sudah hilang di film ini.

Dari kelima film saur sepuh, Istana atap langit merupakan film yang terbagus dari segi kualitas, tehnik dan suara serata ilustrasi musik. Kalo boleh dibilang film ini lebih tepat dimasukkan sebagai film Saur Sepuh 4, karena masih ada sambungan dari film saur sepuh 3.

Film ini kembali dibintangi oleh Fendi pradana sebagai Brama Kumbara dan Murtisari Dewi Sebagai Lasmini.

Kehadiran biksu kampala yang dianggap musuh malah justru sebaliknya, ia hanya datang untuk bersahabat. Lasmini penyebar isu kalo Kampala datang untuk membunuh Brama kumbara sehingga lasmini membuat kekacauan dimana-mana.

Mantili yang menyadari kehadiran lasmini yang mengail diair keruh, marah karena utusannya Kijara dan Lugina dibunuh oleh Mantili.

Akan tetapi inilah jawabannya, Mantili menyadari kekeliruannya dan kemudian meminta Brama Kumbara turun tangan untuk menyelesaikan semuanya.

P.T. ELANG PERKASA FILM

MURTI SARI DEWI
ELLY ERMAWATIE
FENDY PRADANA
CANDY SATRIO
GOLDEN CASMARA
HANS WANAGHI
AGUS KUNCORO
BARON HERMANTO
LAMTING
YOSEPH HUNGAN
BAMBANG SETIAWAN
KEN SUKENDRO

YANG PERKASA / 1986

YANG PERKASA


Bagus Pribadi (Barry Prima) datang dari Surabaya untuk menaklukkan Jakarta dengan ototnya. Ia berhasil menguasai sebuah pelataran parkir. Di sini ia jumpa dengan Ratih (Joice Erna), janda yang tetap dalam bayangan suaminya, Sujono (Yoseano Waas), yang bermental bajingan dan tak rela istrinya jatuh ke tangan orang lain. Itulah yang mengganggu hubungan Ratih-Bagus, hingga perkelahian demi perkelahian harus dilalui. Kakak Ratih, Sunarto (Piet Pagau), yang berhutang budi pada Sujono, ikut menghalangi. Akhirnya, Bagus terpaksa menghadapi langsung Sujono. Berhasil.

P.T. KANTA INDAH FILM

JOICE ERNA
BARRY PRIMA
MAYANG RIANTY
DHALIA
BARON HERMANTO
YOSEANO WAAS
SONNY CHENNY
PIET PAGAU
LETTY DJAMAL
ICE SUFINI

CINTA BERDARAH / 1989

CINTA BERDARAH

 
FULL MOVIE
 
Anton (Hengky Tornando) dan istrinya Rita (Raja Emma) mengontrak sebuah rumah indah milik Dudung Sasmita (Hilal Azman) yang berwajah buruk karena musibah di tempatnya bekerja di laboratorium farmasi. Hal ini yang membuat istrinya lalu serong dengan saudaranya sendiri, hingga Dudung marah dan membunuhnya. Mayat itu dikubur di tembok. Roh mayat itu yang lalu menghantui rumah, hingga Rita selalu terteror. Dudung yang tampaknya menguasai.
P.T. KANTA INDAH FILM

RAJA EMMA
HENGKY TORNANDO
TORRO MARGENS
SYARIFAH NURAINI
RAHIM ZAILANI
RAMA SOEDIN
MARLAN JASS
JOES TERPASE
AMITH ABIDIN
TOMA GAGAH PUTRA
WENNY ROSALINE
HILAL AZMAN

SEPASANG MATA MAUT / 1989

SEPASANG MATA MAUT


Tarjo (M. Rojali) dipenggal kepalanya oleh Parman (Sutrisno Wijaya) dan kawan-kawan, teman seperguruan. Supandi (Hengky Tornando) dipaksa berhenti dari kantor majikannya, agar rahasia pembunuhan itu tidak ketahuan. Ia lalu mengungsi ke desa bersama istrinya, Lia (Raja Emma). Pandi menggali sumur, sementara Lia menjadi guru SD. Waktu menggali sumur di rumahnya, Pandi menemukan kepala Tarjo, yang sebenarnya dicari-cari adiknya, Ijah (Wenny Rosaline), yang sejak kematian kakaknya, jadi seperti orang kurang waras. Maka bergantian dengan cerita Pandi dan Ijah, kisah masa lalu Tarjo diungkapkan. Parman memperkosa pacar Tarjo, yang juga istri majikan tempat mereka bekerja, hingga hamil. Kesalahan lalu ditimpakan pada Tarjo. Parman bisa membunuh Tarjo setelah mengetahui rahasia kesaktiannya, hanya bisa dibunuh setelah pedangnya dilumuri darah perawan. Kepala Tarjo yang ditemukan lalu memperbudak Pandi, untuk membalas dendam pada Parman dan kawan-kawan. Satu per satu dibunuh. Ijah yang tahu duduk persoalannya, lalu berusaha mencegah bersama Jayusman (Torro Margens), kawan guru Lia yang juga seorang jagoan. Dalam usaha itu Ijah tertusuk pedang Parman. Supandi selamat. Parman tewas. Kepala Tarjo dilemparkan ke api oleh Ijah dan terbakar. Dan terdengarlah suara memberikan petuah-petuah agama. 
 

Kisah gila tentang seorang yang dipenggal, yang kepalanya lapar akan balas dendam. Sedangkan di beberapa film Indonesia hampir separuh filmnya adalah badan tanpa kepala dalam perjalanan (misalnya di BUAYA PUTIH atau BANGKITNIYA Si MATA MALAIKAT) di sini ada kepala tanpa badan yang menyebarkan teror. Adegan di mana Supandi kepala Tarjo diperintah dan berada di bawah kendali dia mengingat sedikit RE-ANIMATOR, jangan terlalu banyak membuat perbandingan. Ketika Supandi benar-benar tidak bertulang dengan kepala Tarjo di tangan berlarian dan ingin menyembunyikan kepalanya di dalam rumah, yang terkadang lucu. Terkadang dia membawanya ke dalam kotak. Namun, adegan tersebut tidak lucu karena kepala Supandi dan Tarjo membunuh beberapa orang. Pembunuhan pertama sangat buruk. Kepala menggigit tangan salah satu anak buah Parman, kemudian tangan itu digerakkan oleh ilmu hitam dan mengambil pistol dan menembak pria itu. Kemudian kepala Tarjo terbang ke kamar tidur tempat putri lelaki yang hamil itu terbaring. Dengan cara berdarah menyedot kepala bayi dari usus dan membunuh gadis itu. Cukup hambar semua. Dan di pertarungan terakhir antara Parman dan kepala Tarjo terjadi aksi gila.

Kepalanya terbang maju mundur dan menyerang dan saat adik Parman Tarjo mengebor dengan pedang, Ijah merobek mata Parman dan kepala Tarjo mencabut pedang dengan gigi keluar dari perut Ijah, terbang ke Parman dan memotong tenggorokannya.
 P.T. KANTA INDAH FILM

RAJA EMMA
HENGKY TORNANDO
WENNY ROSALINE
SUTRISNO WIJAYA
TORRO MARGENS
ACHMAD SYURKATI
RAMA SOEDIN
RAHIM ZAILANI
M. ROJALI
FERRY IRAWAN
BENTENG TOGATOROP
IMRON SJAHDAN

SURGAKU NERAKAKU / 1994

SURGAKU NERAKAKU


Konsorsium PPFI terdiri dari 11 produser. Produser pelaksananya, PT Garuda Film. Bergabungnya para produser ini dimaksud untuk menembus kelesuan pasar film nasional. Setiap produser memberikan iuran Rp 18 juta. Ternyata film ini rugi, meski sudah dengan bumbu erotika. Tiap produser rugi Rp 8 juta.

Perkenalannya dengan Susana (Yurike Prastica), membuat gadis desa lugu Ani (Ayu Azhari) bekerja di sebuah klab karaoke. Kedatangannya ke kota ini didorong juga harapannya bisa bertemu dengan Rudy (James Sahertian), kawan sejak kecil. Di klab karaoke, Ani ditaksir oleh pemiliknya, Robert (Torro Margens). Ani bisa lolos dan bertemu dengan Rudy. Mereka bersama membuka usaha di bidang pakaian jadi. Robert belum juga berhenti mengejar Ani. Dia mengirim orang untuk menghajar Rudy dan menugaskan Susana untuk menghancurkan hubungan Rudy dan Ani. Susana berhasil. Ani lalu bekerja pada Prasetyo (Willy Dozan) yang dikenalnya waktu memasarkan pakaian jadi. Hubungan mereka berlanjut serius dan berencana akan menikah. Tapi Rudy yang hidup bersama Susana, datang untuk memeras Ani dengan berbekal masa lalu Ani di klab karaoke. 

KONSORSIUM P.P.F.I.

AYU AZHARI
BILLY CHONG
JAMES SAHERTIAN
YURIKE PRASTICA
CORRY CONSTANTIA
TORRO MARGENS
NUGRAHA

PRABU ANGLINGDARMA (Balada Cinta Anglingdarma) / 1990

PRABU ANGLINGDARMA
BALADA CINTA ANGLINGDARMA


Anglingdarma (Baron Hermanto) mendapat ilmu bisa mendengar bahasa binatang, tapi tidak boleh diturunkan pada siapa pun. Celakanya, waktu sedang bercumbu dengan istrinya, ia mendengar pembicaraan sepasang cicak, hingga ia tertawa. Istrinya tersinggung. Setelah diberitahu, istrinya minta diajari ilmu itu. Anglingdarma tidak mau. Istrinya menganggap Anglingdarma tidak cinta lagi dan berniat membakar diri. Anglingdarma mau ikut juga demi menyatakan cintanya. Saat akan melakukan niatnya, Angling mendengar suara kambing yang mengatakan bahwa Angling hanya mementingkan diri sendiri. Angling membatalkan niatnya, sementara istrinya sudah membakar diri. Untuk membalas dosanya Angling mengembara dan menjelma menjadi belibis. Patihnya, Batik Madrim (Atin Martino), disuruh mengurusi negara. Setelah sekian lama tak pulang, Batik Madrim mencari dan berhasil memaksa Angling kembali ke wujud semula.

P.T. KANTA INDAH FILM
P.T. SANGGAR FILM

OKKY IRWINA SAVITRI
SUNARTO SOEWANDI
FITRA ANWAR
WISNU WARDHANA
BARON HERMANTO
WENNY ROSALINE
RR DIAN SITORESMI
BASUKI
SUTOPO HS
ATIN MARTINO

BERCINTA DALAM BADAI / 1984

BERCINTA DALAM BADAI


Ayah Lia (Meriam Bellina) masuk penjara karena membunuh istrinya sendiri yang serong. Lia juga masuk penjara karena menusuk pacarnya, Daniel (Rudy Ronald), yang tidak mau bertanggung jawab atas anaknya yang lahir dari rahim Lia. Sekeluar dari penjara, Lia dibujuk terus oleh temannya sepenjara, Lucy (Yenny Farida) untuk melacur. Ia menolak terus, sampai suatu saat adiknya, Nina (Ayu Azhari) diculik Harun (Eddy Riwanto) yang selalu memburunya, tapi ditolak. Harun minta tebusan . Di tengah jalinan peristiwa itu, muncul cinta. Lia kebetulan berkenalan dengan Handy (Richie Ricardo), anak tunggal orang kaya dan calon dokter. Kebetulan lagi Lia jumpa Handy saat dia disodorkan pada orang kaya lain di sebuah restoran. Maka hubungan Lia Dan Handy berlanjut, meski Lia selalu menyembunyikan seluruh latar belakangnya, Dan juga rumahnya. Akhirnya saat Lia menyelesaikan penculikan Nina dengan tidur pada orang kaya yang tadinya ditolak, Handy muncul. Handy tahu kegiatan Lia setelah diberitahu Lucy. Nina tetap meninggalkan Handy dan pergi sendirian ke tempat penculikan. Berdua dengan adiknya, dia bisa membuat Harun, dan ternyata juga Daniel yang mendalangi penculikan ini atas dasar dendam, tewas. Barulah Handy datang dan tetap membawa cintanya.

P.T. GARUDA FILM
P.T. ALAM SEMESTA FILM

MERIAM BELLINA
AYU AZHARI
RICHIE RICARDO
S. BONO
YENNY FARIDA
RUDY RONALD
ZAINAL ABIDIN
EDDY RIWANTO
DHALIA
RIMA MELATI
H.I.M. DAMSJIK
ABDI WIYONO

LUKISAN BERLUMUR DARAH / 1988

LUKISAN BERLUMUR DARAH


Film ini cukup bagus, sebagai film trailer, tentang pembunuhan yang kita tidak tahu apa yang pernah terjadi pada sebuah rumah yang baru kita huni. Dengan harta peninggalan.

Dua penjahat merampok rumah Diarsi (Yurike Prastica). Suaminya dibunuh. Pembantunya, Yunan (Piet Pagau) terluka, tapi Diarsi berhasil membunuh dua perampok itu dan entah kenapa tak lapor polisi dan memilih menguburkan mayatnya diam-diam di bawah pohon beringin depan rumah dan kamar mandinya. Agus (Dharma Harun), guru SMA dan istrinya, Hanna (Tiara Jaquelina) membeli rumah tua terbengkalai yang agaknya ditinggalkan pemiliknya dari seorang makelar. Malam hari beringin di depan rumah itu tercerabut dan tampak tulang belulang manusia. Polisi mencari pemilik rumah sebelumnya yang tak diketahui tempat tinggalnya lagi. Hanna jatuh cinta pada lukisan wanita yang rusak pada saat peristiwa perampokan, dan memperbaikinya. Hanna jadi sering mimpi seperti melihat peristiwa yang terjadi di rumah itu. Agus juga sering diganggu mimpi tapi kemudian hilang berkat dia bersembahyang sesuai petunjuk ulama. Hanna yang tak bersembahyang sering kerasukan roh Diarsi, yang dalam mimpi Hanna ketahuan dibunuh oleh Yunan. Tampaknya Yunan dan Diarsi lalu berumah tangga. Roh Diarsi ini ingin membalas dendam. Maka sekali waktu Hanna tanpa sadar membunuh murid Agus. Luka di dada murid itu membuat Agus kaget, karena tepat seperti dalam mimpinya. Puncaknya Hanna tanpa sadar akan membunuh Agus. Untung Yunan yang selama ini hanya mengintip-intip saja, datang dan melerai. Ia tahu roh Diarsi merasuki Hanna. Dengan mengalungkan tasbih ke leher Hanna, roh Diarsi pergi. Yunan dianiaya. Atas petunjuk ulama yang bergegas datang, lukisan dibakar oleh Hanna. Roh menghilang.
 

Dua penjahat merampok rumah Diarsi (Yurike Prastica). Suaminya dibunuh. Pelayannya, Yunan (Piet Pagau) terluka sementara Diarsi berhasil membunuh kedua penjahat tersebut. Karena alasan yang tidak jelas, dia memutuskan untuk tidak melapor ke polisi dan malah mengubur mayat secara diam-diam di bawah pohon beringin di depan rumah dan kamar mandi. Agus (Dharma Harun) seorang guru SMA dan istrinya Hanna (Tiara Jaquelina) membeli rumah tua tanpa pengawasan, yang tampaknya telah ditinggalkan pemiliknya, dari seorang calo. Suatu malam, pohon beringin di depan rumah tumbang, memperlihatkan kerangka manusia. Polisi mencoba menemukan pemilik rumah sebelumnya, tetapi mereka tidak dapat menemukan jejak apapun. Hanna jatuh cinta pada lukisan seorang wanita yang rusak saat perampokan. Dia kemudian memperbaiki lukisan itu. Hanna kemudian sering bermimpi seolah-olah sedang melihat kejadian yang terjadi di rumah tersebut. Agus juga terganggu oleh mimpi tetapi mimpi itu hilang setelah dia mengikuti nasihat seorang ulama dan mulai berdoa. Hanna, yang tidak memulai shalat juga, kemudian sering dirasuki oleh ruh Diarsi. Dalam mimpi Hanna, diketahui bahwa Darsi dibunuh oleh Yunan. Rupanya Yunan dan Darsi menikah setelah kejadian tersebut. Semangat Diarsi ingin membalas dendam. Sehingga suatu ketika Hanna secara tidak sadar membunuh salah satu murid Agus dengan pisau cukur. Luka di dada siswa itu mengejutkan Agus karena persis seperti yang dia lihat dalam mimpinya. Hanna membunuh pria lain dengan pisau. Puncaknya, Hanna secara tidak sadar hendak membunuh Agus. Beruntung Yunan yang selama ini hanya menonton, datang memisahkan mereka. Dia tahu bahwa roh Diarsi sedang merasuki Hanna. Saat kalung tasbih diletakkan di leher Hanna, arwah Diarsi pergi. Yunan kemudian disiksa. Mengikuti saran ulama yang datang secepatnya, Hanna membakar lukisan itu. Hantu itu menghilang.

Horor Indonesia dengan cara berbeda. Semacam cerita rumah berhantu tentang lukisan terkutuk. Tapi di sini juga berjalan lebih santai. Meskipun sebenarnya sebagian besar terjadi, film ini kehilangan spektakuler dan tidak biasa dari film-film indo lain dari tahun 80-an. Meskipun demikian, saya menemukan perubahan yang menyenangkan dari tema horor Indonesia yang biasa.

PREMAN / 1985

PREMAN


Sambojo (Barry Prima), jagoan yang menguasai suatu daerah, memergoki Ceking (Teddy Mala) dan kawan-kawan sedang berusaha memperkosa dua orang gadis, Dyah Setiowati (Ayu Azhari) dan Marlina (Mayang Rianty). Sam tertusuk pisau sewaktu menolong, dan dituduh sebagai pemerkosanya hingga ia masuk penjara. Salah satu korbannya, Dyah Setiowati menjelaskan pada polisi tentang kejadian yang sebenarnya, akhirnya Sam dibebaskan. Peristiwa ini membuat Sam bermusuhan dengan sindikat narkotika, bosnya Ceking, karena ia datang menyerahkan serbuk narkotika yang ada pada pemerkosa. Meski dibela sahabatnya Leo (Mangara Siahaan) anak buah sindikat narkotika itu, tapi sang bos narkotik (Ratno Timoer) menyuruh anak buahnya untuk membunuh Sam saat transaksi narkotik ketahuan polisi. Dyah, anak seorang atase kebudayaan yang sejak awal sudah bersimpati pada Sam, dan telah mengetahui asal usul Sam, sikapnya bertolak belakang dengan pamannya, tempat dia menginap. Undangan ulang tahun Dyah yang didatangi Sam malah membuat Sam frustasi dan mabuk-mabukan. Hal ini bisa pulih berkat bantuan Astri, apalagi Dyah terus menunjukkan rasa sayangnya, hingga Sam mulai tumbuh rasa cintanya. Hubungan ini dihalangi oleh pamannya. Dyah disuruh menemui orangtuanya di luar negeri. Sebelum berangkat Dyah minta untuk bertemu dengan Sam. Kedatangan Dyah bersamaan dengan pencarian sindikat narkotik pada diri Sam. Terjadi perkelahian, dan Sam terluka, tapi selamat karena polisi keburu datang atas informasi dokter Wahab (Pitrajaya Burnama), sahabat Sam juga.

P.T. KANTA INDAH FILM

AYU AZHARI
BARRY PRIMA
HANNA WIJAYA
TEDDY MALA
MILA KARMILA
MAYANG RIANTY
PITRAJAYA BURNAMA
GALEB HUSEIN
MANGARA SIAHAAN
BARON ACHMADI
ICE SUFINI
RATNO TIMOER

KABUT ASMARA / 1989

KABUT ASMARA


Andre (Hudi Prayogo)diselamatkan keluarga Henry (Turino Djunaidy) saat ada kecelakaan di tengah laut.Sejak itu Andre menjalin cinta dengan Cynthia (Kiki Fatmala) anak Henry, meskipun dia dibenci Daniel (Deddy Rizaldy)kakak Cynthia. Sepuluh tahun telah berlalu. Sepeninggal Henry, Daniel menghabiskan waktu dengan berfoya-foya dan berjudi, sementara Andre makin erat dengan Cynthia. Toni (Mathias Agus)dan adiknya Rita (Uphie Priharti) adalah tetangga lama villa di tepi pantai. Toni menaruh hati pada Cynthia. Dengan meminjamkan uang ke Daniel untuk berjudi, Toni ingin mendapatkan Cynthia. Menjelang pernikahan, Cynthia diancam agar menjauhi Andre, tanpa ada penjelasan sebabnya. Andre dianiaya dan dibuang ke laut. Andre ditemukan oleh ayah dan ibunya yang sedang memperingati hilangnya Andre sepuluh tahun yang lalu. Setelah sadar, Andre ingin mendapatkan Cynthia kembali. Andre meminjamkn uang judi kepada Daniel hingga villanya jatuh ke tangan Andre yang tertarik untuk menikahi Rita. Cynthia yang kalap. mau minum racun. Niatnya dicegah Andre yang tahu dari pembantu setia Henry. Saat persiapan nikah Cynthia dibawa lari,Daniel mengejar dan terjadi perkelahian. Pistol Daniel meletus... mengenai dirinya, Cynthia lalu diperkenalkan oleh Andre pada orangtuanya.

P.T. PARKIT FILM

KIKI FATMALA
HUDI PRAYOGO
ASA ARSINI
DEDDY RIZALDY
UPHIE PRIHARTI
TURINO DJUNAIDY
MATHIAS AGUS
SUKARSIH
JOHN ISNANDAR
JOHNY KANE
SUKDEV SINGH

PERNIKAHAN BERDARAH / ACCURSED MARRIAGE / 1987


Murni (Raja Emma), yatim piatu yang dibesarkan oleh mbok Mirah (Dhalia). Badrowi (Yoseph Hungan) pemuda desa, mengganggu istri orang yang di cintainya, pada malam pengantinnya, dan membunuh suaminya. Ia lalu di keroyok penduduk desa dan dilempar ke jurang. Di sini ia mendapat kesaktian dari laba-laba dan jadi pengganggu desa. Tiga orang meninggal dengan ulahnya dengan ciri yang sama: luka dilehernya, sama seperti luka yang diserita ayah Murni. Yang dituduh pelaku pembuinuhan, Rachman (Willy Dozan), santri muda. Untung gurunya berhasil melerai

Rachman saling cinta dengan Murni, yang baru datang ke desa itu. Murni selalu di ganggu bayangan Badrowi. Seorang pemuda yang berusaha memperkosanya, meninggal dengan luka yang sama. Karena itu, di ragiu-ragu nikah dengan Rachman yang mencintainya. Atas desakan pengasuh dan saudara-saudara, Nurni nikah juga. Malam pernikahan mereka di ganggu lagi. Maka Rachman tampil berduel sengit dengan Badrowi sampai yang terakhir ini kalau terbakar api lampu minyak yang terguling dan membakar rumah Rachman dan Murni.


12November 1988
Mau adegan buka-bukaan

KAMPANYE film Nasional, yang berakhir pekan lalu di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, tak berarti hanya untuk bintang Indonesia. Artis Malaysia, Raja Ema, 20 tahun, pun memanfaatkan panggung kampanye ini untuk cuap-cuap. Dengan lidah Melayunya, Ema menyapa hadirin, "Halo, teman-teman semua, apa kabar?" Hadirin, yang kebanyakan anak-anak kampung, menjawab serentak, "Baaiiiikkkk." Ema, mewakili artis film Pernikahan Berdarah. Torro Margens, yang menyutradarai film itu, mencari gadis Jawa yang mirip Jenny Rachman. Perburuannya sampai ke Malaysia, dan ketemulah dia dengan Raja Ema, artis terbaik Malaysia tahun 1987. Ada pertanyaan untuk Ema. "Di Malaysia agama Islam begitu kuat. Tapi mengapa pada film Pernikahan Berdarah Anda tidak salat dan mau adegan buka-bukaan?" Ema tersenyum sebentar, lalu menjawab, "Yah, kerana dalam film itu saye memerankan orang Indonesie yang agamanye kurang." Film yang bertema mistik horor ini memang akhirnya diekspor ke Malaysia dan sempat bertahan empat malam di bulan Puasa. Maklumlah, di semenanjung ini pada bulan Puasa hanya diputar film-film Barat, bukan film nasionalnya. Film Indonesia digolongkan Barat di sana, menurut Ema.

Dia juga seorang penyanyi di Malaysia