Tampilkan postingan dengan label WAHAB ABDI 1958-1990. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label WAHAB ABDI 1958-1990. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Januari 2011

WAHAB ABDI 1958-1990

WAHAB ABDI


Lahir Jumat, 17 September 1937 di Jakarta. Pendidikan : Lulus SLA melanjutkan. studi ke ATNI.Main dalam banyak pementasan ATNI. Dunia teater tetap dicintainya hingga kini. Sesekali masih suka muncul di yentas.Tahun 1977 ikut mendirikan YayasanTeater Nasional. Mulai main film sejak"Biola" (1957). Tapi namanya baru mu-lai menonjol pada "Anak Anak Revolusi"(1964). Beberapa tahun ia memperlihatkan kemampuannya sebagai pengusaha, hingga pada tahun 1965 ia mampu membiayai perjalanan keliling Eropah, Amerika, Asia. Tapi kemudian dunia dagang ditinggalkannya dan balik berkecimpung di film saja. Permainan Wahab yang banyak dibicarakan dalam masa film berwarna ini adalah "Cinta' (1975), "Si Doel Anak Modern" (1976), dan "Al-Kautsar" (1977). Menulis cerita dan skenario, kemudian Wahab akhirnya menjadi sutradara film. Film pertamanya "Segenggam Harapan" (1973), Pada film itu ia juga bertindak sebagai produsernya. Film-film berikutnya : "Raja Jin" (1974), "Istriku Sayang, Istriku Malang" (1977), "Manisnya Dosa, Pahitnya Cinta" (1978).

Adalah aktor film diera 1960an yang kemudian menjadi sutradara film. Film pertamanya pada tahun 1957. Kemudian disusul film "Masa Topan dan Badai" 1963 dengan aktris Sri Redjeki dan Sari Narulita. Di Tahun 1964, Wahab bermain dua judul film yaitu " Penjesalan " dengan Nani Widjaja, dan " Anak-Anak Revolusi" dengan aktris di satu era Mieke Widjaya.

Reputasi keaktoran Wahab Abdi di dunia film, melesat dalam sejumlah film populer, seperti "Anak-Anak Revolusi" (1964) karya alm. Usmar Ismail, hingga melegenda dengan film "Pendekar Sumur Tujuh" (1972) karya Rempo Urip, yang lahir di antara kesuburan film drama persilatan. Wahab Abdi membintang pula di film "Catatan Harian Seorang Gadis" (1972) karya alm. Nyak Abbas Akup, mendampingi Debby Chintya Dewi dan alm. Aedy Moward.

Setelah lama menghilang, penampilan Wahab Abdi memikat dalam film "Cinta" (1975) karya Wim Umboh, hingga pernah menyutradarai film "Jangan Kirimi Aku Bunga", serta "Kontraktor". Penonton film pun tak asing lagi dengan sosok Soultan Saladin, yang mencuat dalam pemeranan tokoh antagonis, seperti d film "Di Bawah Lindungan Ka`bah" dan beberapa film Rhoma Irama. Demikian halnya, Drs. Wisjnu Wardhana pun banyak tampil dalam sinetron TVRI.

 


ROSE BERACUN 1983 IKSAN LAHARDI
Actor
AL KAUTSAR 1977 CHAERUL UMAM
Actor
KARMA 1965 PITRAJAYA BURNAMA
Actor
PENDEKAR SUMUR TUDJUH 1971 REMPO URIP
Actor
JANGAN KIRIMI AKU BUNGA 1986 WAHAB ABDI
Actor Director
ANAK-ANAK REVOLUSI 1964 USMAR ISMAIL
Actor
JERAM CINTA 1989 WAHAB ABDI
Director
RAJA JIN PENJAGA PINTU KERETA 1974 WAHAB ABDI
Director
MELINTAS BADAI 1985 SOPHAN SOPHIAAN
Actor
DKN 901 1962 WAGIMIN A. TJOKROWARDOJO
Actor
PAHITNYA CINTA MANISNYA DOSA 1978 WAHAB ABDI
Director
PENJEBERANGAN 1963 GATUT KUSUMO
Actor
PENJESALAN 1964 LILIK SUDJIO
Actor
MARINA 1977 NICO PELAMONIA
Actor
BIOLA 1957 S. WALDY
Actor
TAKDIR MARINA 1986 WAHAB ABDI
Director
ISTRIKU SAYANG ISTRIKU MALANG 1977 WAHAB ABDI
Director
KEPINGIN SIH KEPINGIN 1990 HENKY SOLAIMAN
Actor
PANASNYA SELIMUT MALAM 1982 WAHAB ABDI
Director
PENUNGGANG KUDA DARI TJIMANDE 1971 CHITRA DEWI
Actor
GANASNYA NAFSU 1976 TURINO DJUNAIDY
Actor
RAHASIA BURONAN 1983 WAHAB ABDI
Director
DR. FIRDAUS 1976 ARIZAL
Actor
KE UJUNG DUNIA 1983 HASMANAN
Actor
SI DOEL ANAK MODERN 1977 SJUMAN DJAYA
Actor
SEGENGGAM HARAPAN 1973 WAHAB ABDI
Director
DJUARA SEPATU RODA 1958 WIM UMBOH
Actor
BUNGA PUTIH 1966 HASMANAN
Actor
DRAKULA MANTU 1974 NYA ABBAS AKUP
Actor
KASIH DIAMBANG MAUT 1967 TURINO DJUNAIDY
Actor
WAJAH TIGA PEREMPUAN 1976 NICO PELAMONIA
Actor
IMPIAN PERAWAN 1976 CHRIS PATTIKAWA
Actor
YANG KUKUH YANG RUNTUH 1985 WAHAB ABDI
Director
KONTRAKTOR 1984 WAHAB ABDI
Actor Director
CINTA 1975 WIM UMBOH
Actor
HIDUP SEMAKIN PANAS 1989 HENKY SOLAIMAN
Actor
TATKALA MIMPI BERAKHIR 1987 WIM UMBOH
Actor
RINTIHAN GADIS BUTA 1976 IKSAN LAHARDI
Actor
TOHA, PAHLAWAN BANDUNG SELATAN 1961 USMAR ISMAIL
Actor
SEJAK CINTA DICIPTAKAN 1990 ADISOERYA ABDY
Actor
SEANDAINYA AKU BOLEH MEMILIH 1984 WAHAB ABDI
Director
CHRISTINA 1977 I.M. CHANDRA ADI
Actor
PANGERAN KUMIS 1961 AGUS MULJONO
Actor
NINA 1960 BASUKI EFFENDI
Actor
GITA TARUNA 1966 PITRAJAYA BURNAMA
Actor
PAGAR KAWAT BERDURI 1961 ASRUL SANI
Actor
MASA TOPAN DAN BADAI 1963 D. DJAJAKUSUMA
Actor

SEANDAINYA AKU BOLEH MEMILIH / 1984

SEANDAINYA AKU BOLEH MEMILIH
Adaptasi dari novel.


Riri (Nena Rosier) sebenarnya jatuh kasihan pada Bandi (Roy Marten) yang sakit jantung dan berniat menikah. Sakitnya Bandi sejak kecil itu membuat ia sangat disayangi ibunya dan kakaknya, Harris (El Manik). Sebenarnya Riri lebih tertarik pada Harris, yang dijumpainya pertama kali saat sebuah lomba mobil. Hubungan Riri-Harris berlanjut hingga hamil. Meski demikian, karena desakan Bu Brotokusomo (Tuti Indra Malaon), janda ningrat yang punya toko batik, Riri menikahi Bandi untuk menyelamatkan hidupnya. Bandi memang sangat mencintainya. Kemudian Bu Broto menjodohkan Harris dengan Tanti (Marissa Haque), gadis "tradisional", sepupu jauh, yang tinggal di rumah itu sebagai pembantu toko dan pembatik.

Bayi yang dikandung Riri kemudian diaku anak oleh Tanti. Juga sesuai rencana Bu Broto, hingga Bandi menganggap semua berjalan lancar. Riri menyerah. Anehnya waktu penyerahan terjadi ada penolakan Riri, dan sekejap kemudian ia mulai mendekati Bandi lagi. Masalah anak ini muncul kembali, setelah Bandi sembuh dan kawin dengan Riri, ternyata tak sanggup berhubungan seks, sementara Riri sangat "terganggu" dengan anaknya yang diasuh Tanti. Mereka semua ini tinggal seatap. Ia ingin mengambil kembali anaknya, yang ternyata sudah sangat dicintai oleh Tanti. Terjadi rebutan bayi. Bu Broto tetap memihak Tanti.

Dalam sebuah pertengkaran keluarga, akhirnya Bandi baru tahu segala masalahnya. Ia terguncang dan meninggal. Tanti yang merasa terpojok, diam-diam berusaha bunuh diri. Kasus ini diambil alih oleh Harris. Dia ditahan karena dianggap menganiaya. Tindakan ini seolah jadi jalan penyesalannya. Akibat selanjutnya, Tanti yang tahu Harris tak bersalah, terguncang dan masuk rumah sakit jiwa. Penderitaan belum habis: anak asuhannya terserang radang otak. Maka, Riri tampil menuduh Bu Broto sebagai penyebab semua penderitaan itu.

 P.T. DARA MEGA FILM

PEM ROSIER
MARISSA HAQUE
ROY MARTEN
EL MANIK
TUTI INDRA MALAON
RINA HASSIM
WIENDA IRIANI

PANASNYA SELIMUT MALAM / 1982

PANASNYA SELIMUT MALAM

Rangga (Frans Tumbuan), seorang pemborong besar, hidup tidak harmonis dengan istrinya, Sara (Farida Pasha) yang gila seks. Dalam kesepiannya Rangga berkenalan dengan Rani (Lenny Marlina) seorang gadis panggilan. Meski Rani seorang pelacur, tetapi Rangga menemukan kesejukan hubungan. Mereka saling membutuhkan dan jatuh cinta, lalu berjanji segera menikah. Tetapi nasib Rangga ditentukan lain, ia meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat. Sebagian besar harta peninggalan Rangga diwariskan pada yang berhak, yaitu anak dalam kandungan Rani, hasil hubungannya dengan Rangga. Sara memprotes keras, namun tetap sulit karena kedudukan hukumnya sudah kuat. Dengan bantuan Sutan (Menzano), Sara pergi menemui iblis dan berjanji setia menjadi pengikutnya. Itulah sumber malapetaka bagi semua pihak.
 
P.T. DARA MEGA FILM


LENNY MARLINA
FRANS TUMBUAN
FARIDA PASHA
MENZANO
NAZAR AMIR
DIDIT KASIDI

Rangga (Frans Tumbuan) si pengusaha besar ternyata tidak harmonis dengan istrinya, bidadari Sara (Farida Pasha). Dalam kesendiriannya, Rangga bertemu dengan Rani si gadis panggilan (Lenny Marlina). Meski pelacur, Rangga menemukan kebahagiaan dalam dirinya. Mereka saling membutuhkan, langsung jatuh cinta dan bersumpah untuk menikah dalam waktu dekat. Tapi takdir tidak berpihak pada mereka. Rangga tewas dalam kecelakaan pesawat. Sebagian besar kekayaannya diwariskan kepada Rani. Sara memprotes, tapi hukum mengatakan sebaliknya. Dengan bantuan Sutan (Menzano), hamba Rangga yang meragukan, Sara membuat kesepakatan dengan iblis dan berjanji untuk menjadi muridnya. Ini adalah awal bencana bagi semua orang. Sutan berubah dengan bantuan ilmu hitam di Rangga dan menghamili Rani. Sara ingin membunuh anak itu dan mengirim ular, belatung, dan lainnya ke Rani. Itu datang ke duel ajaib antara Sara dan Sutan. Sutan menang dan membakar Sara. Tapi dengan bantuan saudara muslim yang beragama Sutan dan setan jahat bisa dihancurkan.

Temukan apa. Jika kita berpikir pada awalnya belum melihat drama normal dengan perzinahan, semuanya berubah setelah sekitar 20 menit menjadi perjalanan horor yang aneh.

Terutama sebagai Sara dan Sutan setelah doa di gua berpartisipasi dalam semacam ritual voodoo yang luar biasa. Di dalam gua terdapat manusia kera, manusia kelelawar dan makhluk lainnya serta Sara dan Sutan minum dari kuali besar yang diisi oleh bola mata, tulang dan benda lainnya. Juga serangan kepala terbang ke bayi di buaian tak terlupakan. Ada serangan dari ular dan belatung dan kelahiran burung iblis terlihat. Yang juga patut disaksikan adalah duel antara Sara dan Sutan termasuk batang pohon terbang dan bebatuan, pertarungan di udara dan di bawah tanah.

Hiburan super meski awalnya agak sulit.
Terima kasih banyak kepada Tom (shootgringoshoot) untuk kelangkaan ini. Ini adalah salah satu dari sedikit film yang mungkin tidak dirilis di vcd di Indonesia atau Malaysia.

RAJA JIN PENJAGA PINTU KERETA / 1974

RAJA JIN PENJAGA PINTU KERETA

 
Gono (Sukarno M. Noor) adalah bekas pemain lenong dengan peran khas Raja Jin. Ia kemudian bekerja sebagai penjaga pintu lintasan kereta api. Gono, karena begitu terobsesi dengan peran Raja Jin, maka baik dalam pekerjaan maupun di rumah, Gono tak pernah melepas peran itu, meskipun keluarga istrinya sangat membencinya. Tarian Gono ini menjadi hiburan bagi para pengendara mobil yang terhenti di lintasan saat kereta lewat, sementara orang lain memanfaatkan keadaan ini untuk berjualan.

Masalah timbul setelah kedua anaknya malu, karena tingkah bapaknya menjadi bahan ejekan teman sekolah, sementara pemilik warung justru marah ketika ia berhenti menari, seolah-olah menari itu sudah menjadi perintah dari kepala stasiun. Pemilik warung semakin serakah, dengan meminta Gono untuk lebih sering menutup pintu lintasan. Hal ini menimbulkan kemarahan kepala stasiun dan berlanjut keluarnya peringatan keras.

Tiba-tiba saja anak perempuannya jatuh dari pohon dan terancam lumpuh. Gono merasa sangat terpukul tidak bisa mendapat uang untuk mengobati anaknya. Anak lelaki dan istrinya berusaha bekerja, karena rayuan akhirnya ia menggunakan uang simpanan untuk membeli undian. Saat hujan di malam hari, terjadi banjir dan iapun harus menutup pintu lintasan. Bersama anak lelakinya, ia berusaha menghentikan kereta yang melintas. Karena usahanya itu, ia mendapat penghargaan dan uang.


P.T. CAHAYA SEMBILAN CORP.

SUKARNO M. NOOR
RINA HASSIM
MANSJUR SJAH
TAN TJENG BOK
MANG UDEL
RATMI B-29
ATMONADI
AMINAH CENDRAKASIH
BUNG SALIM
NOOR CAHYA
NINA NASUTION

Film ini sarat dengan kedalaman perenungan dan penyindiran yang ada, birokrasi, masalah profesionalisme kerja, dan kecintaan dengan profesi kita. Diawal, orang salut dan kagum dengan pak Gono, yang jujur, sederhana dan memiliki hati menghibur orang tampa pambrih, walaupun ia miskin, tapi ia tetap bergembira dan senang melakukan pekerjaannya. Ketika penonton simpatik dengan tokoh ini, konflik pertama muncul dibawa oleh Tan Joi Bok yang curang, sehingga penonton sedih melihat nasib Pak Gono, tetapi setelah itu penonton segar lagi bahkan tertawa melihat upaya anak pak Gono meyakinkan Pak Kepala Stasiun KA( Mansyur S) agar tidak memecat bapak mereka, kalimat di pecat menjadi khas dalam adegan itu yang dilontarkan pak KS (kepala stasiun), lalu penonton sedih yang teramat lagi ketika sehabis gembira dan tertawa, bencana muncul dengan lumpuhnya anak pak Gono yang di awal film sudah digambarkan sebagai anak yang periang dan selalu bermain, artinya yang selalu menggunakan kakinya untuk kebahagiaan, tetapi kini dia lumpuh, jalan tidak bisa. Butuh perobatan yang mahal harganya. Keputusasaan Pak Gono kurang digambarkan dalam film, dan juga saat scene yang seharusnya tegang dan menjadi titik ledakan dalam film ini, malah kurang sekali...disaat Pak Gono dan anaknya menghentikan kereta api. 

Walaupun sudah dibuat rintangan, hujan, anak terjatuh dan sebagainya. Tetapi adegan ini kurang sekali. Bahkan terkesan tidak meledak dengan besar tapi hanya lewat saja. Saya sekali. Problemnya mungkin adalah karena scene ini scene malam, exterior lagi. Mungkin sangat kurang dari penataan cahaya untuk malam exterior, karena dari awal film sampai scene ini, tidak ada scene malam. Sedangkan bagaimana cara expouse banjir di malam hari dan kereta api melintas, mungkin sangat sulit dari tehnis kamera dan kereta api ini dalam pengaturan scene saat itu mengingat pembuatan film tahun itu juga masih perlu peralatan tehnis khusus. Penonton tidak melihat banjir di atas Rel, penonton melihat hanya mobil yang mogok di rel palang pintu saat hujan. Penonton mengira mobil inilah permasalahannya, tetapi pengemudinya yang sedang membetultan mobilnya biasa saja, tidak ada expresi kedatangan kereta, bahkan ngedumel ke pak Gono memberitahukan kereta akan lewat.

Seharusnya scene ini bisa bagus sekali kalau mungkin tehnis film sudah maju dan SDMnya dengan tenis seperti ini bisa diatasi. Tetapi ini cerita yang baik sekali, penonton hanya kecewa di endingnya saja. Penonton terobati oleh tokoh Masyur S (pak KS) ini.

 


Sinopsis lengkapnya
Adegan dibuka dengan lewatnya kereta api jaman dahulu kala yang masih klasik dan hitam sekali. Raja Jin alias Gono (Soekarno M. Noor) adalah seorang penjaga pintu kereta api manual yang akan menutup pintu kereta yang juga mantan pemain Lenong. Dalam permainannya di Lenong ia selalu berperan sebagai Raja Jin, oleh karena itulah ia lebih dikenal sebagai Raja Jin. Sedangkan Istrinya (Rina Hasim) adalah seorang Ibu yang baik yang mempunyai dua orang anak Yanti (Noor Cahya) dan Yanto (Rawanto). Mereka tinggal di pinggir dekat rel kereta api diareal pesawahan dimana ketika buang hajat juga dari air yang mengalir dengan ditutup gubuk seadanya. Soekarno M. Noor bermain total di film ini, sehingga peran yang dibawakan juga membuat penonton. Keluarga Raja Jin dengan kaji Rp. 5000, sebulan. Yah gaji jaman segitu sih pas-pasan sekali. Lima Ribu……
Meski hidup sangat sederhana akan tetapi kehidupan raja jin selalu gembira, karena apapun yang di kerjakan selalu di landasi dengan kegembiraan. Raja Jin akan berjoget ketika Kereta api lewat setelah menutup palang pintu kereta api setelah itu kemudian melambaikan tangan ke kereta api yang lewat. Ini menjadi hiburan tersendiri bagi para penumpang bis yang sedang berhenti di pintu kereta api. Penumpang Kereta Api yang merasa mendapat hiburan akan melemparkan uang sekedarnya kepada raja jin sebagai balasan atas hiburan yang diberikannya.
Melihat peluang demikian menyebabkan jalur pintu kereta api tersebut menjadi ramai, dan akhirnya tumbuhlah warung-warung di sekitar pintu kereta api. Keadaan ini dimanfaatkan betul oleh bos penjual makanan untuk mengkoordinir orang-orang sekitar untuk berjualan.
****
Yanto di ejek oleh anak-anak di sekolah kakaknya kalau Bapaknya badut, kemudian berkelahi. 

Ketika Yanto sedang di keroyok anak-anak tersebut, kemudian datanglah Yanti kakaknya yang melindungi Yanto. Pak Gono alias Raja Jin dikatain sebagai badut dan orang gila oleh anak-anak, hal ini menyebabkan Yanti dan Yanto menjadi malu. Akhirnya keduanya membalas kenakalan anak tersebut yang ternyata adalah anak dari Pak KS sang kepala Stasiun.
Sesampai di rumah selepas menutup pintu kereta api, Pak Gono disambut kecut oleh Yanto yang biasanya berteriak “raja jin mau lewat….” Atau kadang berteriak “raja jin mau berangkat”.. ketika Pak Gono mau berangkat ke pintu perlintasan kereta api. Akhirnya pak Gono menyadari ada yang tidak beres, dan akhirnya diketahui kalau Yanti baru berkelahi dengan anak pak KS yang diakibatkan oleh tingkah Bapaknya yang suka ngelenong di pintu kereta yang dianggap badut dan orang gila. Akan tetapi Pak Gono membesarkan hati anak-anaknya, bahwa ia tidak perlu malu dengan apa yang ia lakukan. Dengan penjelasan yang bijaksana, Pak Gono memberikan argumentasi yang sangat masuk akal dan mudah dimengerti anaknya. Mendengar penjelasan Bapaknya, Yanti menjadi sadar dan tidak malu lagi dengan Bapaknya bahkan bangga dengan kebaikan dan tingkah Bapaknya. Akan tetapi sesampai di pintu kereta api, tingkah Pak Gono tidak seperti biasanya, ia tertegun dengan pikiran kemana-mana karena ia tidak mau anaknya menjadi malu, pak Gono tidak berjoget lagi, hal ini menyebabkan aneh bagi penumpang bus yang selalu menunggu aksinya, dan menjadi kerugian tersendiri bagi pedagang disekitarnya. Akibatnya menyebabkan kemarahan bagi pedagang karena barang dagangannya tidak laku, mereka mengumpat dan memaki Pak Gono.
Begitu kereta berlalu, datanglah utusan Pak KS, pimpinan Kereta api yang datang untuk memerintahkan Pak Gono untuk tetap menutup pintu dengan member hiburan. Artinya Pak Gono diperintahkan untuk ngelenong kalau ada kereta api lewat. Ini memang akal-akalan Pak KS yang mempunyai rencana tersendiri. Dengan perasaan yang bercampur aduk, akhirnya dengan berpikir keras dan meluapkan emosinya, Pak Gono kembali berjoget. Dengan sedih Pak Gono berjoget sambil menangis meluapkan emosinya antara sedih, marah dan kecewa dengan keadaan. Ia memang berjoget awalnya karena ikhlas, namun kini atas perintah pak KS sang pimpinan stasiun kereta api, ia menjadi enggan, Keluarganya Yanti, Yanto dan juga ibunya terdiam larut dalam kesedihan. Inilah nasih orang kecil yang selalu dipermainkan dengan nasib……..
Hal ini juga dimanfaatkan oleh pemilik warung yang juga mengaku masih saudaranya Pak KS ikut bermain. Ia menyuruh Pak Gono untuk sering-sering menutup pintu kereta meski tidak ada kereta yang lewat agar hasil dagangannya besar. Hal ini tentu saja menyebabkan kemarahan bagi para pengendara mobil yang ingin lewat. Sehingga Pak Gono sering di marah-marah oleh para penumpang. 

Akhirnya Pak Gono Pun dipecat dari penjaga pintu kereta.
****
Yanti dan Yanto kedua kakak beradik anak Pak Gono mengetahui keadaan Bapaknya, dan iapun diam-diam membantu dengan mendekati pak KS. Ia bisa main dirumah pak KS. Pada suatu hari Yanti dan Yanto bermain balon. Keduanya berlarian riang gembira, hingga akhirnya balonnya tersangkut di pohon. Yanto merengek pada Yanti untuk diambilkan, akan tetapi Yanti menolak. Namun karena terus didesak akhirnya Yanti naik ke pohon yang menyebabkan ia jatuh terduduk dan divonis menderita kelumpuhan. Jika ingin sembuh maka harus dibawa ke Jakarta. Hal ini menjadi pemikiran tersendiri karena pak Gono tidak mempunyai biaya untuk itu.
Pak Gono yang sudah bekerja kembali sebagai penjaga pintu kereta meski ditawarin untuk membeli nomor buntut dengan tegas menolaknya meski ia membutuhkan biaya. Sedangkan Yanto yang merasa bersalah terhadap Yanti mencoba bekerja di rumah Pak KS. Namun anak majikannya tersebut selalu menjadi penghalang bagi Yanto, sehingga iapun sering dimarahin oleh istri pak KS. Sedangkan pak KS sendiri merasa puas dengan hasil kerja Yanto. Anak Pak KS yang memang sudah berseteru sejak lama, merampas hasil kerja Yanto, uangnyapun di ambil. Yanto hanya bisa meratapi nasibnya. Sedangkan bos pemilik warung, yang biasa memanfaatkan Pak Gono dengan berjoget sehingga jualannya laku keras, ketika dimintai pinjaman oleh Pak Gono pun tidak memberikan pinjaman.


Pak Gono merasa selama ini dimanfaatkan, orang-orang hanya memanfaatkan sehingga ketika ia susahpun tidak ada satupun yang membantu. Hal ini menyebabkan Pak Gono tidak peduli dengan apa yang terjadi, sehingga meski kereta api mau lewat pak Gono berusaha cuek dan tidak peduli. Meski di beritahu ada tanah longsor disebelah barat yang bisa membuat kereta hancur..
Tersadar akhirnya Pak Gono dan Yanto ditengah malam disertai hujan deras berusaha lari mengejar kereta api, untuk mencegatnya dan menghentikannya. Dengan bersusah payah, akhirnya keduanya berhasil menghentikan laju kereta api tersebut. Atas jasa menyelamatkan nyawa dan kereta api, Pak Gono dan Yanto diberi penghargaan. Bahkan Yanto bisa bersekolah dan mengobati kaki Yanti.
Diakhir kisah ditutup dengan Yanto yang menggantikan Bapaknya di pintu kereta api, sambil berjoget seperti layaknya Bapaknya yang sedang ngelenong.
Soekarno M. Noor berhasil bermain dengan sangat bagus, aktingnya sudah tidak diragukan lagi, sehingga film ini terasa lebih bernyawa dan berisi. Film ini syarat dengan pendidikan dan unsur kebersamaan dan kerukunan keluarga meskipun memang sederhana. Cocok sebagai hiburan keluarga, tanpa harus takut akan adanya adegan-adegan yang tidak lulus sensor

PAHITNYA CINTA MANISNYA DOSA / 1978



Mia (Yenny Rachman) adaah seorang penyanyi klab malam hidup dalam keluarga yang menderita, karena ibunya menderita gagal ginjal dan harus cuci darah sementara ayahnya dalam kedaan tidak bisa apa-apa. Dalam keadaan yang demikian, Mia pasrah pada nasib yang membawanya menjadi pelacur demi kelangsungan hidup ibunya. Sebenarnya ia mencintai Rio (Boy Tirayoh), kemudian menyerahkan diri pada Harris (Fadly) duda yang sangat mencintainya.

Ia menolak ajakan kawin Harris, karena alasan yang tidak jelas. Sementara ia harus menerima pacar yang tidak jelas pula identitasnya. Rio bertunangan dengan putri Harris. Cerita berakhir dengan kegagalan Mia karena ayahnya meninggal tertabrak mobil, usaha mengalihkan ginjal sang ayah ke ibunya pun juga gagal.


P.T. DARA MEGA FILM

JENNY RACHMAN
FADLY
CHRISTINE SUKENDAR
ALAM SURAWIDJAJA
ADE IRAWAN
BOY TIRAYOH

JERAM CINTA / 1989

JERAM CINTA


Keluarga Broto (Zainal Abidin), pengusaha sukses, yakin bahwa putrinya, Mona (Ida Iasha) masih hidup, meski sudah lima tahun hilang di hutan Kalimantan. Amdi (Cok Simbara), pacar Mona, diminta tolong untuk mencari. Amdi dan kawan-kawan berangkat, namun dibayangi gerombolan lain, yang dianggap hendak mencari harta karun Kesultanan Kutai yang pernah dirampas Jepang di masa pendudukan. Amdi ternyata punya maksud buruk. Ia ingin mengusai harta keluarga Broto.
 P.T. PANCARAN INDRA CINE FILM

IDA IASHA
ATHINA FRANSISCA
ROY MARTEN
COK SIMBARA
HARRY CAPRI
DIAN NITAMI
INDAH CAHYANI
JOHAN SAIMIMA
ZAINAL ABIDIN

YANG KUKUH YANG RUNTUH / 1985

YANG KUKUH YANG RUNTUH

 
Mira (Marissa Haque) mencintai Doni (Ikang Fawzi), seorang penyanyi dan pemusik. Tetapi ibunya (Sofia WD) telah menjodohkan Mira dengan Burhan, seorang pengusaha, duda bekas suami kakak Mira yang meninggal. Burhan sangat menyesal karena telah menelantarkan istrinya. Rasa berdosa ini ingin ditebusnya dengan menikahi adik iparnya, Mira, yang akhirnya menerima perjodohan ini demi ibunya. Doni pergi ke luar negeri. Perkawinan Mira Burhan berjalan tak sebagaimana mestinya, karena Mira tak mau menyerahkan tubuhnya. Burhan bersikap mengalah terus dan menunjukkan kasih sayang yang berlebihan. Suatu hari Mira bermimpi tentang masa kecilnya dan merasakan kehangatan ibunya. 

Saat itulah terjadi hubungan seks hingga Mira hamil dengan kemarahan besar. Keinginan untuk menggugurkan kandungan berhasil dicegah. Bayi lahir tapi Mira tak mau merawat, Burhanlah dan mertuanya yang merawat bayinya hingga besar. Sementara itu Doni pulang dan membuka pub bersama Mira, hingga Mira akhirnya memutuskan untuk bercerai dari suaminya, tapi bisa ditunda demi Evi (Vivi Samodro) anak mereka. Saat itu Burhan yang tetap memberi kebebasan pada Mira, masuk rumah sakit untuk operasi tumor otak. Burhan minta pada Evi untuk menjenguk. Mira yang tak diminta, berkeras ikut menjenguk, apalagi dilihatnya Doni bermesraan dengan sahabat Mira sendiri. Di rumah sakit, Mira menerima nasibnya dan menyadari cinta tulus Burhan. Mira dan Evi mengantar Burhan memasuki ruang operasi.

P.T. VIRGO PUTRA FILM

MARISSA HAQUE
FRANS TUMBUAN
IKANG FAWZI
SOFIA AMANG
ANTON INDRACAYA
POPPY FARIDA
SOFIA WD
LIRA ROSDIANA
HENKY SOLAIMAN
VIVI SAMODRO
DELIANA SURAWIDJAJA

KONTRAKTOR / 1984

 

Prasetyo adalah putera keluarga kontraktor terkemuka Darmawan,baru saja mendapatkan gelar sarjana arsitektur. Ia bekerja di proyek gas alam cair LNG Bontang Kalimantan Timur untuk mencari pengalaman. Pribadi, adik Prasetyo,dengan perantaraan pacarnya berusaha mengikuti tender pembangunan.

P.T. ROY MARTEN FILM

MARISSA HAQUE
ROY MARTEN
RUDY SALAM
HARRY CAPRI
MIEKE WIJAYA
KUSNO SUDJARWADI
WAHAB ABDI
RONALD KANSIL
STANLEY JAMES
RAE SITA
HANNA WIJAYA
LILIAN ANGELA

SEGENGGAM HARAPAN / 1973

SEGENGGAM HARAPAN


Kehidupan keluarga Mochtar (WD Mochtar) seperti mendapat kutukan karena perkawinannya tak direstui oleh orang tuanya. Sejak kedua mertuanya meninggal, sebagai kompensasi, Mochtar sering mabuk mabukan, akhirnya istrinyapun meninggal. Hanya Ani (Diana Reynette) anaknya yang berusaha menyadarkan ayahnya. Mochtar sempat insyaf dan intim dengan Ros (Rahayu Effendy)yang berakhir dengan kehamilan Ros, kemudian menimbulkan kekacauan baru di keluarga Mochtar.

P.T.T CAHAYA DAN BAYANGAN FILM

W.D. MOCHTAR
RAHAYU EFFENDI
DIANA REYNETTE
NETTY ELIZABETH
MEINAR AGAM
A. RAFIQ
 

RAHASIA BURONAN / 1983

RAHASIA BURONAN 


Satria (El Manik) dan Fajar (Roy Marten), dua kakak beradik yang dibesarkan oleh dendam sosial. Ayah mereka meninggal karena memperjuangkan nasib buruh. Satria di ejek teman-temannya yang antara lain menggoreskan tatto "Ayahmu Bajingan". Tak tahan dengan ejekan, ibu dan kedua anaknya pindah ke kota. Satria, karena keadaan tetap menjadi bajingan, sementara Fajar telah menjadi polisi. Dalam sebuah tugas, Fajar membekuk bandit besar yang tak lain kakaknya sendiri. Setelah melewati masa-masa nostalgia, adik kakak ini memilih untuk berduel.

P.T. DARA MEGA FILM

EL MANIK
LENNY MARLINA
ROY MARTEN
RIMA MELATI

ISTRIKU SAYANG ISTRIKU MALANG / 1977

ISTRIKU SAYANG ISTRIKU MALANG


Hamil untuk ketiga kalinya, Shinta (Marini) terpaksa dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya. Seusai operasi, Shinta menjadi "dingin" di tempat tidur. Norman (Broery), suaminya, lama-lama tak tahan, dan mendapat pacar, Yulia (Lenny Marlina), teman sekantornya. Shinta dicerai, melepas suaminya dan bersama dua anaknya terseok-seok mengarungi kehidupan Jakarta. Norman yang kemudian sadar, mencari istri dan anaknya. Ia sempat menjumpai istrinya dalam keadaan nestapa.
 P.T. DARA MEGA FILM

MARINI
LENNY MARLINA
BROERY PESOLIMA
RIA IRAWAN
RATNO TIMOER
YAN BASTIAN
BAGUS A
ALAM SURAWIDJAJA
NICO PELAMONIA

14 Januari 1978
ISTRIKU SAYANG, ISTRIKU MALANG Cerita & Skenario: Asrul Sani; Wahab Abdi Sutradara: Wahab Abdi Produksi: PT Dara Mega Film FILM ini dimulai dengan adegan operasi. Di sana terbaring lunglai Shinta (Marini), ibu dari dua orang anak yang gagal melahirkan anak ketiga. Di rumahnya yang mewah -- tanpa seorang pelayan pun -- menanti dengan sabar suami dan anak-anaknya. Shinta memang berhasil ditolong oleh dokter, tapi operasi itu telah menghilangkan kemungkinannya untuk hamil dan sekaligus "hasrat"nya terhadap sex. Dan suaminya yang binal bagai kuda Sumba (dimainkan oleh Brury Pesolima) mula-mula amat cinta pada isterinya - terpaksa mencari perempuan lain, Yulia (Lenny Marlina). Dan konflik cerita itu pun berkembang dari sana. Menerima Jahitan Bisa dibayangkan bahwa Shinta serta dua anaknya menanggung derita ditinggal pergi sang suami. Tapi penderitaan itu barangkali saja bisa dihindari jika cerita sedikit dibenahi dari awal. Syahdan, Shinta melakukan kawin lari dengan ayah kedua orang anaknya itu. Ini tentu lantaran cinta yang hebat. Cerita kemudian kurang meyakinkan ketika harus merenggutkan sang suami dari isteri dan anak-anaknya. Paling tidak, di sana terasa ada lompatan yang amat mengejutkan dari sikap sang suami terhadap isteri dan anak-anaknya. Nampaknya renggutan cerita yang demikian bukan tak bermanfaat bagi rencana sutradara. Wahab Abdi kelihatannya ingin menonjolkan suatu tokoh Shinta sebagai tokoh yang bukan hanya pantang menyerah, tapi juga menolak uluran tangan siapa pun. Ia, misalnya menolak untuk kembali mengharap uluran tangan orang tuanya yang pernah ia tinggalkan dahulu ketika kawin lari. Tapi yang tidak dicoba oleh cerita ini adalah kemungkinan lain bagi Shinta untuk menolong dirinya sendiri, selain menerima jahitan dan mengambil cucian para buruh stasiun kereta api setelah rumahnya digusur. 

Di Jakarta hidup memang tidak selalu gampang, dan kesusahan selalu datang beriringan tapi perempuan cantik, terpelajar dan pernah mendapat pendidikan seperti Shanti ini rasanya terlalu dibiarkan menderita oleh Wahab Abdi dalam filmnya ini. Sayangnya pula, di akhir cerita, perempuan malang itu tidak pula dibiarkan hidup oleh yang empunya cerita. Seperti kisah-kisah tentang penderitaan perempuan sejati dalam beribu dongeng, Shinta mati di gubuk reotnya setelah sang suami kembali menemukannya. Dengan senyum sembari meraba tangan sang suami, perempuan malang itu berkata: "Aku kini rela pergi." Sudah itu Shinta memang digambarkan mati. Dan penonton pun sulit untuk tidak mencurigai bahwa penderitaan yang berlebihan yang ditimpakan oleh Wahab Abdi ke atas diri Shinta sebenarnya tidak lebih dari sekedar cara menciptakan efek dramatis. Sebab toh pada akhirnya keangkuhan perempuan itu hanya membawa bencana bagi diri dan anak-anaknya. Kalau cuma ingin mengemukakan kepapaan perempuan tanpa lelaki, penderitaan yang bertele-tele itu sebaiknya dihindari sajalah. Tapi flim karya Wahab ini masihlah film yang bisa ditonton. Kerja kamera (Kasdullah) dan editing (Cassim Abbas) boleh dipujikan. Kalau saja peranan Marini dan Lenny dipertukarkan, tontonan ini barangkali saja akan lebih mudah dicerna. Bahwa Brury kurang berkenan sebagai aktor, sudah lama diketahui orang banyak. Yang segera akan diketahui orang banyak nampaknya adalah ini: Wahab Abdi makin memperlihatkan kebolehannya sebagai sutradara. Kepadanya sebaiknya diserahkan cerita dan skenario yang tidak mengada-ada. Salim Said.

TAKDIR MARINA / 1986

TAKDIR MARINA


Herman (Roy Marten) tetap mengawini Marina (Ida Iasha) bekas pramuria, meski tahu bahwa Marina sedang mengandung anak dari pacarnya, Dori (Ekki Soekarno) yang telah meninggal. Herman berasal dari keluarga hebat, tetapi bersikap kurang adil terhadap Sally (Vivi Samodro) anak Marina dari pacarnya dan anak kandungannya sendiri. Marina mengatakan pada sahabatnya, Henny (Ida Leman)bahwa sebenarnya ada kekecewaan yang ditutupi pada diri Herman terhadap Marina. Keadaan semakin buruk ketika Herman jatuh ke pelukan Stella,seorang pragawati dan foto model. Adrian (Ikang Fauzi)adik ipar Marina yang kawin dengan Yanti (Dewi Irawan), hanya karena berteman sejak kecil merasa hampa karena Yanti lebih mengejar karier. Arian ternyata mencintai Marina. Marina hampir tidak tahan dengan gunjingan teman-teman Herman.Ia merasa hina dan menganggap Herman bagai Dewa, merasa lega dengan pengakuan perselingkuhan Herman dengan Stela yang berusaha memerasnya. Akhirnya Herman merasa sangat terpukul dan bersalah saat Sally sakit, sementara Adrian dan Yanti pun menemukan cintanya

P.T. CIPTA PERMAI INDAH FILM

IDA IASHA
ROY MARTEN
TETTY LIZ INDRIATI
IKANG FAWZI
CHITRA DEWI
RINA HASSIM
IDA LEMAN
TURINO DJUNAIDY
DARUSSALAM
DELIANA SURAWIDJAJA
SOFIA AMANG
DEWI IRAWAN

JANGAN KIRIMI AKU BUNGA / 1986

JANGAN KIRIMI AKU BUNGA

 
Antonius Sunarya (Henky Solaiman) dan Evi (Dian Mayasari), sepasang suami-istri yang tidak seimbang. Evi cantik, lincah dan suka main mata. Sebaliknya, Sunarya serba kuno dan lugu. Pertengkaran antara suami istri terjadi karena Sunarya ketahuan main serong dengan perempuan lain. Sunarya harus mengaku sudah serong, supaya istrinya mau berdamai, padahal ia tak pernah serong. Setiap kali berantem berakhir damai di ranjang.